Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT MRT Jakarta Bantah Lalai Awasi Kontraktor

Kompas.com - 27/07/2016, 17:19 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta M Nasyir menyanggah tudingan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama yang menyebut pengerjaan infrastruktur molor karena ada kesalahan dari kontraktor. Ia juga membantah PT MRT Jakarta kurang melakukan pengawasan terhadap konstruksi yang dikerjakan delapan kontraktor.

"Proyek MRT itu sistemnya design and build. Kontraktor menyodorkan desain, membangun, dan melakukan controlling. PT MRT tugasnya kan cuma penjagaan kontrak sama manajemen proyek," ujar Nasyir, di kantornya, Rabu (27/7/2016).

Nasyir mengungkapkan memang sempat ada kesalahan saat pengadaan 57 box girder untuk konstruksi jalan layang yang membentang dari Lebak Bulus hingga Sisingamangaraja. Box girder itu tidak sesuai dengan spesifikasi sehingga PT MRT Jakarta mengembalikannya ke kontraktor.

"Kualitas proyek MRT ini yang terbaik. Coba saja dilihat di Jalan Fatmawati girder kami dibandingkan dengan girder jalan layang non tol," kata Nasyir.

Nasyir menjelaskan bahwa proses konstruksi telah melalui berbagai tahapan sebelum dipasang. Kontraktor mengadakan sendiri infrastruktur yang dibutuhkan, melakukan kontrol sebelum dikerahkan ke lokasi juga dilakukan oleh konsultan kontraktor yang bersangkutan.

Di lokasi, PT MRT juga melakukan kontrol melalui konsultan. Nasyir menyebut pengawasan di lapangan sebenarnya bukan tugas PT MRT Jakarta.

"Design build harusnya kami hanya terima di-site. Sekarang kami melakukan lebih dari itu. Bahkan pengecoran kami cek. Kalau bagus kami terima, kalau tidak sesuai kami reject. Memang tidak semua orang paham sistem design build," ujarnya.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sempat mengancam akan memecat direksi PT MRT Jakarta karena kesalahan kontraktor ini.

"Makanya, saya bilang ini enggak bisa, kalau enggak ditungguin. Apa saya yang harus tungguin teknis MRT? Kalau enggak, ya saya akan ganti itu (direksi PT MRT Jakarta), masa saya yang harus urusin teknis MRT," kata dia di Balai Kota, Senin (21/3/2016).

Proyek MRT yang awalnya diperkirakan selesai tahun ini, harus mundur dan diperkirakan baru beroperasional pada akhir 2018 atau awal 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com