Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Heru Margianto
Managing Editor Kompas.com

Wartawan Kompas.com. Meminati isu-isu politik dan keberagaman. Penikmat bintang-bintang di langit malam. 

Kenapa Sih Risma atau Ridwan Kamil Harus Ditarik-tarik ke Jakarta?

Kompas.com - 03/08/2016, 06:16 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnubrata

Kenapa orang-orang terbaik di daerah harus pergi ke Jakarta demi mengurusi orang Jakarta yang notabene kehidupannya jauh lebih baik dibanding orang-orang di daerah?

Kenapa orang-orang terbaik itu tidak tinggal saja di daerah mereka karena secara faktual lebih mendesak membangun daerah yang mereka pimpin sekarang ketimbang membangun Jakarta. Daerah jauh lebih membutuhkan mereka.

Kalau orang-orang terbaik di daerah itu harus pergi ke Jakarta, lantas daerah hanya dapat “sisanya”?

Selalu begitu yang terjadi atas Indonesia yang mindset-nya Jakartasentris, termasuk untuk urusan politik.

Patut dicatat kembali dengan garis tebal, Indonesia bukan cuma Jakarta. Indonesia adalah bentang luas wilayah dari Sabang sampai Merauke.

***

Senin (1/8/201) kemarin, Laboratorium Piskologi Politik Universitas Indonesia (UI) merilis  survei "Opinion Leader" terkait Pilkada DKI Jakarta 2017. Survei ini mengumpulkan pendapat dari 206 orang pakar yang 60 persennya berlatar belakang profesor dan doktor.

Orang-orang pintar ini diminta menilai sembilan tokoh yakni Basuki Tjahaja Purnama, Djarot Saiful Hidayat, Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, Suyoto (Bupati Bojonegoro), Sjafrie Sjamsoeddin, Tri Rismaharini, Yoyok Riyo Sudibyo (Bupati Batang), dan Yusril Ihza Mahendra.

Yang dinilai adalah kapabilitas mereka menyangkut visi, intelektualitas, governability (kemampuan mengelola pemerintahan), kemampuan politik, komunikasi politik, dan leadership. Selengkapnya mengenai hasil survei baca: Lab Psikologi Politik UI: Kapabilitas Ahok, Risma, dan Ridwan Kamil Unggul

Hasilnya, tiga orang yang mendapat nilai paling tinggi adalah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dengan skor 7,87, disusul Walikota Surabaya Tri Rismaharini (7,77), dan Walikota Bandung Ridwan Kamil (7,74).

Melihat hasil survei itu, Ketua Lab Psikologi Politik UI, Hamdi Muluk, mengatakan, hanya Ahok, Ridwan Kamil, dan Risma yang layak maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

Risma

Belakangan, desakan agar Risma meninggalkan Surabaya untuk maju dalam Pilkada Jakarta semakin menguat.

Sekelompok orang yang menyebut dirinya sebagai relawan Risma gencar mendorong Wali Kota Surabaya itu ikut dalam Pilkada DKI 2017. Dukungan untuk kader PDI-P itu terus bergulir dalam bentuk deklarasi.

Hingga Senin (1/8/2016) kemarin, deklarasi dukungan terhadap Risma sudah digelar sebanyak 16 kali. Baca: Deklarasi Mendorong Risma Ikut Pilkada DKI 2017.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com