Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beredar Ajakan Ketua RW Tolak Ahok, Peresmian RPTRA Cibesel Dijaga 660 Aparat

Kompas.com - 23/08/2016, 09:25 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ratusan petugas gabungan dari kepolisian, TNI, Satpol PP, dan Dishubtrans DKI Jakarta ikut mengawal peresmian RPTRA di Rusun Cipinang Besar Selatan, di Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (23/8/2016).

Pengamanan ini karena ada ajakan dari Koordinator Forum Kecamatan Jatinegara sekaligus Ketua RW 02 Bali Mester H Anas agar warga menolak kedatangan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Hingga pukul 08.30, belum terlihat aksi penolakan. Titik kumpul aksi di TPU Kebon Nanas dekat Rusun Cibesel hanya terdapat polisi dan petugas gabungan lain yang berjaga.

Kepala Polsek Jatinegara Komisaris Suwanda mengatakan, saat ini lebih dari 660 personel disiagakan di lokasi.

"Saat ini ada sekitar 660-an personel yang ada. Itu personel gabungan dari Polri, TNI, Satpol PP, Dishub, dan lain-lain," kata Suwanda di Rusun Cibesel, Jakarta Timur, Selasa (23/8/2016).

Para personel telah berjaga di sepanjang jalur menuju rusun sampai lampu merah Kebon Nanas. Lalu lintas sekitar pun juga telah diamankan petugas gabungan.

"Para personel disebar di berbagai macam titik, seperti di jalur akses masuk dan difokuskan di obyek tempat acara," ujar Suwanda.

Sebelumnya, melalui undangan terbuka, Koordinator Forum Kecamatan Jatinegara sekaligus Ketua RW 02 Bali Mester H Anas menyerukan gerakan aksi penolakan terhadap kehadiran Ahok, salah satunya karena kerap menggusur.

Warga masyarakat RW 05 CBS diajak berkumpul di Lapangan Parkir TPU Kebon Nanas untuk melakukan aksi. Namun, mulai Selasa (23/8/2016) pukul 07.30, belum terlihat warga yang berunjuk rasa. Hanya ratusan aparat polisi yang berkumpul di area parkir TPU tersebut.

Kompas TV Tolak Ahok, Unjuk Rasa di Penjaringan Ricuh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com