JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menggelar pra-rekontruksi kasus dugaan perampokan di rumah mantan Wakil Direktur Utama PT Exxon Mobil, Asep Sulaiman. Dari rekontruksi tersebut diketahui salah satu tersangka pelaku yaitu S alias CH sempat ragu untuk ikut melakukan perampokan tersebut.
Hal itu diketahui saat polisi menggelar rekontruksi di Rumah Sakit Qodr, Karawaci, Tangerang. Saat itu S alias CH diperintahkan oleh AJS untuk menggambar denah rumah Asep. Namun keraguan S alias CH coba diyakini oleh AJS agar tetap mau mengikuti aksi perampokan tersebut.
"Dalam BAP ada pengakuan dari S alias CH ini sempat ragu saat menggambar denah rumah korban. Saat dia ragu, AJS ini yang mencoba meyakinkan dengan mengatakan 'udah tenang aja bro enggak usah takut," kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Hendy F Kurniawan saat pra-rekontruksi kasus tersebut, Selasa (13/9/2016).
Keraguan S alias CH juga sempat tergambar saat polisi melakukan pra-rekontruksi di depan Rumah Sakit Pondok Indah. Saat di lokasi tersebut, S alias CH meminta RHN untuk bergantian membawa mobil.
"Jadi saat yang lain keluar dari mobil untuk menjalankan aksinya, si S alias CH ini memilih menunggu saja di mobil," kata dia.
Hendy menjelaskan, S alias CH mengaku kepada penyidik sempat menolak untuk jadi eksekutor perampokan tersebut. Untuk itu, ia memilih hanya menunggu dalam mobil. Hal tersebut karena menurut pengakuan S alias CH, Asep merupakan orang yang baik. Hal itu ia ketahui setelah dirinya pernah menjadi sopir Asep selama delapan tahun.
Namun, S alias CH akhirnya mau membantu AJS dan pelaku lainnya setelah dibujuk oleh AJS. S alias CH berperan menggambar denah rumah Asep dalam aksi perampokan tersebut.
Dalam kasus itu polisi telah menangkap lima tersangka pelaku yakni, AJS, SU, RHN, SAS dan S alias CH. AJS dan SU menyandera Asep Sulaiman dan keluarganya yang tinggal di Jalan Bukit Hijau IX Nomor 17, Pondok Indah, Jakarta Selatan, pada 3 September 2016.
Aksi tersebut diketahui setelah salah seorang warga mendengar teriakan meminta pertolongan dari pekerja rumah tangga (PRT) di rumah tersebut. Sekitar pukul 10.30 WIB, salah seorang PRT berhasil melarikan diri dari penyanderaan setelah diminta untuk membuatkan mie.
Petugas kepolisian akhirnya meringkus dua pelaku perampokan dan penyanderaan itu pada sekitar pukul 14.14 WIB hari itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.