JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi meluruskan aduan seorang warga Krendang yang membuat dirinya ditegur Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Anas tak berharap Ahok akan meralat pernyataannya.
Ia hanya pasrah selama ini sering diomeli.
"Ya saya sebagai anak buah kerja benar aja dimarahin. Udah risiko kan," kata Anas di kantornya, Jumat sore (23/9/2016).
Anas mengatakan bahwa kebijakannya menertibkan rumah yang ditempati seorang warga bernama Andre di Krendang sudah benar karena sudah sesuai sertifikat dari BPN yang menyatakan bahwa tanah itu milik Hairanah.
Kewenangan Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat sendiri sudah sesuai UU Nomor 51 tahun 1960 tentang Larangan Pemakaian Tanah Tanpa Izin yang Berhak atau Kuasanya, dan SK Gubernur Nomor 886 Tahun 1983 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penertiban Penguasaan/Pemakaian Tanah Tanpa Hak di Wilayah DKI Jakarta.
Kamilus, staf Ahok bidang pengaduan mengatakan, Andre mengklaim tanpa keputusan pengadilan. Ia menjelaskan bahwa reaksi Ahok yang begitu keras ketika menerima aduan Andre karena Ahok tak mengetahui duduk persoalannya.
"Namanya masyarakat kan dia punya hak untuk mengadu, harus begitu supaya merasa ditanggapi. Makanya itu langsung saya telepon Pak Wali (Anas), dikumpulin semua, apakah Pak Wali salah ataukah pelapornya yang salah. Ini untuk meyakinkan Pak Gubernur," kata Kamilus.
Kamilus tak tahu apakah Ahok akan meralat pernyataannya dan meminta maaf ke Anas. Anas sendiri mengatakan tidak akan menggugat Andre meski merasa nama baiknya dirugikan.
"Kalau kita dizalimi, dosanya ditanggung sama yang menzalomi, semoga kemudian rejeki juga bertambah, amin. Itu yang penting bagi saya," kata Anas.
Pada Kamis pagi lalu, Ahok menelepon Anas dari pendopo Balai Kota di hadapan para wartawan dan warga. Ia memarahi Anas karena menerima dua aduan warga Jakarta Barat soal tanah.
"Eh Pak Wali, kamu bongkar-bongkar rumah orang, salah alamat lagi. Ini ada pengaduan. Saya lihat kamu ngaco," kata Ahok kesal.
"Nanti urus sama orang saya ini, tanyain sama dia yang mana (masalahnya). Sertifikatnya di mana, yang dibongkar di mana. Jangan jadi centeng-centeng orang lu," kata Ahok menyudahi percakapannya dengan Anas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.