Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepada Djarot, Ibu Ini Mengaku Dimintai Uang untuk Pembuatan KJP

Kompas.com - 23/11/2016, 16:39 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Warga Kelurahan Papanggo, Jakarta Utara, Tunyati, mengeluhkan proses pembuatan Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang menurut dia sangat lama.

Keluhan ini disampaikan Tunyati kepada calon wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat. Djarot mendatangi warga di Kelurahan Papanggo untuk mengumpulkan dukungan pada Pilkada DKI 2017.

(Baca juga: Djarot Bagikan Buku Tulis di Kelurahan Papanggo)

Saat itu, Tunyati menyampaikan bahwa ia mengurus pembuatan KJP ke kepala sekolah SD swasta tempat anaknya bersekolah.

Tunyati mengaku diharuskan membayar Rp 50.000 kepada kepala sekolah itu sebagai bagian dari proses pembuatan KJP.

Namun, selama empat tahun atau hingga anaknya lulus dari SD, KJP tak kunjung selesai. "Saya enggak tahu, katanya harus bayar. Saya pinginnya ya dapat KJP," ujar Tunyati.

Menanggapi keluhan itu, Djarot mengatakan, harusnya pengurusan KJP dilakukan melalui pihak kelurahan setempat dan bukan melalui pihak ketiga.

Djarot mengatakan, apa yang dilakukan kepala sekolah itu merupakan perbuataan yang diduga sebagai pungutan liar.

(Baca juga: "Kalau Bisa Ditarik Tunai, Pak Sandiaga Tak Takut KJP Plus Disalahgunakan?")

Djarot meminta kepada Tunyati untuk segera melaporkan hal iu ke kelurahan. Ia lantas berjanji akan mengawasi penggunaan serta peruntukan KJP agar bisa dinikmati oleh warga tidak mampu di Jakarta.

"Harus ke kelurahan ya Bu, itu enggak boleh. Banyak yang ngeluh ke kami, kok motornya empat dia dapat KJP, ini yang akan kami awasi supaya ada rasa keadilan bagi warga," ujar Djarot.

Kompas TV Polisi Tetapkan Tersangka Penghadang Kampanye Ahok-Djarot
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com