JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, menyampaikan rendahnya serapan anggaran DKI Jakarta saat kampanye di Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (22/11/2016).
Menurut Sandiaga, hingga Juli 2016, penyerapan anggaran DKI Jakarta baru mencapai 33 persen. Padahal, Pemprov DKI Jakarta memiliki anggaran besar untuk pembangunan dan program lainnya.
"Penyerapan per Juli (2016) baru 33 persen, kenapa? Karena Pemprov tidak punya hubungan komunikasi yang baik dengan DPRD," ujarnya.
(Baca: Warga Tanya ke Sandiaga Mengapa Mereka Tak Perlu Bayar PBB Lagi)
Sandiaga menuturkan, banyaknya proyek yang mangkrak dan lambatnya pembangunan fasilitas umum di Jakarta merupakan buah dari buruknya pembahasan anggaran antara Pemprov dengan DPRD DKI.
"Kami memberikan target ke depan 95 persen serapan dari pada penyerapan anggaran," ujarnya.
APBD DKI Jakarta pada 2016 sebesar Rp 67,1 triliun. Presiden Joko Widodo juga sempat menegur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok terkait rendahnya penyerapan anggaran DKI Jakarta.
"Pak Ahok duitnya memang gede, tetapi nyimpennya juga gede. Masih ada Rp 13,9 triliun (dana yang tersimpan). Ini harus dikeluarkan," kata Jokowi saat membuka Rapat Koordinasi Nasional VII Tim Pengendalian Inflasi Daerah 2016 di Jakarta, Kamis (4/8/2016).