JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, menilai, kampanye terbuka dengan blusukan mengunjungi warga lebih efektif dalam menyerap aspirasi.
Sebab, menurut dia, aspirasi-aspirasi yang disampaikan di tempat blusukan lebih variatif.
"Saya rasa masih lebih efektif (blusukan). Di dua daerah saja, di Pinangsia sama Tangki isunya berbeda. Kalau kita enggak turun ke sini, kita enggak tahu. Sementara tim kita mencatat terus karena kita mengumpulkan data," ujar Sandi di Kelurahan Tangki, Tamansari, Jakarta Barat, Senin (28/11/2016).
(Baca juga: Usai "Blusukan" di Kelurahan Tangki, Sandiaga Merasa Punya PR Baru)
Sandi mengatakan, dengan blusukan, dia akan mengetahui betul persoalan yang dihadapi warga.
Dia menyebut warga akan secara jujur menyampaikan persoalan dan harapannya dalam blusukan.
"Kita bisa ketemu sosok yang tidak direkayasa, tidak ada skrip sebelumnya, tiba-tiba keluar mengomentari janji-janji kita. Dan di sini melatih mereka untuk juga berkomunikasi dengan pemimpinnya," kata dia.
Hal tersebut berbeda dengan kampanye tertutup yang dilakukan di gedung atau tempat tertentu.
Dalam kampanye tertutup, kata Sandi, warga yang hadir biasanya adalah warga yang telah memberikan dukungannya.
"Kalau kampanye tertutup itu terkonsolidasi, isunya bisa terpetakan dari awal, dan mereka rata-rata sudah menyatakan ingin bergabung dan berjuang bersama-sama kita," ucap Sandi.
(Baca juga: Kata Sandiaga soal Relokasi PKL Kota Tua ke Jalan Cengkeh)
Pada Pilkada DKI 2017, Sandi berpasangan dengan calon gubernur Anies Baswedan. Keduanya mendapat nomor pemilihan tiga dan diusung oleh Partai Gerindra dan PKS.