Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengarungi Jakarta dengan Ondel-ondel...

Kompas.com - 01/12/2016, 13:53 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sambil mengisap sebatang rokok, Pardi dengan sabar menunggu tamu penting yang hadir. Sudah hampir dua jam Pardi menunggu penyewa jasa ondel-ondelnya.

Pardi merupakan satu dari sekian banyak warga di Ibu Kota yang menggantungkan hidupnya dari usaha ondel-ondel.

Sepasang ondel-ondel selama 20 tahun setia menemaninya mencari nafkah. Laki-laki berusia 56 tahun ini bahkan sudah mengelilingi hampir seluruh wilayah Ibu Kota.

Ribuan kilo telah ditempuhnya sambil memainkan musik mengiringi ondel-ondel yang sedang bergoyang. Pardi mengatakan, tuntutan memenuhi kebutuhan hidup membuat dirinya menjalani profesi ini.

Berawal dari ikut-ikut teman, Pardi melihat usaha ini cukup menguntungkan untuk mencari nafkah bagi dirinya yang tak lulus SMP. Pardi lalu mencoba membuat ondel-ondel miliknya sendiri.

Selain itu, Pardi mulai merekrut anak-anak jalanan untuk bekerja bersamanya.

"Ya nambah-nambah uang mereka (anak jalanan), kalau saya paling berapa ngambilnya (uang)," ujar Pardi kepada Kompas.com di Jakarta Pusat, Rabu (30/11/2016).

Biasanya, Pardi dan anggotanya mencari nafkah dengan ngamen sambil membawa ondel-ondel menyusuri ruas jalan Ibu Kota. Pardi merupakan warga Jakarta Pusat. Namun, seluruh jalanan Ibu Kota pernah ia telusuri.

Pardi menyampaikan, pendapatan sebagai pengusaha ondel-ondel tidaklah menentu. Dari hasil ngamen, ia dalam sehari pernah mendapatkan Rp 500.000. Namun, kadang perolehannya tak pula lebih dari Rp 100.000.

Uang itu dibagikan kepada anggotanya yang sebanyak 15-20 orang. Adapun Pardi hanya mendapatkan Rp 30.000 dari setiap pendapatan per hari.

Rezeki di pilkada

Pilkada DKI 2017 membawa keberkahan sendiri bagi Pardi. Beberapa kali ondel-ondelnya diminta untuk mengiringi kedatangan calon gubernur-calon wakil gubernur DKI yang sedang menarik simpati warga di sebuah daerah.

Pardi memberikan tarif Rp 300.000 untuk sekali menyewa jasanya. Yang harus dilakukan hanya memainkan ondel-ondel ketika si penyewa jasa datang, dan kembali memainkannya ketika penyewa jasa pulang.

Pardi membandingkan pendapatannya ketika Pilkada DKI 2017 dan Pilpres 2014. Pada pilkada kali ini, jasanya bisa dipakai dua sampai tiga kali per bulan. Namun, saat pilpres, jasa ondel-ondel Pardi bisa digunakan minimal lima kali per bulan.

Mencari nafkah dengan mengandalkan ondel-ondel bukan tanpa hambatan. Tak jarang Pardi harus adu mulut dengan satpol PP yang sedang melakukan razia. Sering pula ondel-ondel miliknya diangkut oleh petugas.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com