Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Macet di Jalur Puncak, Pengendara Beralih ke Jalur Alternatif Bogor

Kompas.com - 11/12/2016, 18:24 WIB

BOGOR, KOMPAS.com — Kemacetan arus lalu lintas yang terjadi di jalur Puncak menyebabkan banyak kendaraan memilih berputar arah masuk ke Kota Bogor, Jawa Barat, untuk menggunakan jalur alternatif Tajur dan Cipaku, Minggu (11/12/2016).

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bogor Kota AKP Bramastyo Priadji mengimbau pengendara yang hendak ke Puncak untuk tetap menunggu di dalam tol.

"Karena kalaupun menggunakan jalur alternatif, jika di Puncak sudah satu arah, tetap kendaraan tidak akan boleh lewat," kata Priadji.

Menurut dia, jika menggunakan jalur alternatif Tajur, pengendara tetap tidak akan diperbolehkan melintas ke Puncak apabila sistem satu arah menuju Jakarta sedang diberlakukan.

(Baca juga: Libur Panjang, Polres Bogor Berlakukan Sistem Satu Arah di Jalur Puncak)

Ia mengatakan, pengendara yang beralih menggunakan jalur alternatif akan rugi dua kali.

Selain tidak diperbolehkan melintas menuju Puncak, mereka juga tidak mendapatkan kepastian kapan jalur dibuka lantaran arus lalu lintas di Kota Bogor juga padat.

"Akan lebih baik menunggu di tol, di sana ada tempat istirahat, pengendara bisa santai sampai menunggu jalur Puncak dibuka, ada kepastian kapan jalur boleh dilintasi," kata dia.

Menurut dia, macet di jalur non-tol akan lebih menyulitkan karena arus lalu lintas di dalam Kota Bogor sudah cukup padat. Saat sudah mendekati maghrib, jalur Puncak akan kembali dibuka.

"Biasanya habis maghrib, jalur Puncak sudah dibuka lagi, lebih cepat kalau kita di dalam tol, bisa santai di rest area, dan tahu kepastian buka tutup jalur," ujar dia.

(Baca juga: "Long Weekend", Polres Bogor Pantau Titik Kemacetan di Jalur Puncak dan Bocimi)

Sementara itu, akibat banyaknya kendaraan yang beralih menggunakan jalur alternatif Jalan Tajur, kepadatan terjadi dari gerbang Tol Jagowari menuju Baranangsiang, dan dari Baranangsiang menuju Jalan Raya Tajur.

"Kendaraan yang menuju Puncak masih banyak di Rest Area (Km) 39, antrean di Gerbang Tol Jagorawi sudah satu kilometer," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com