BOGOR, KOMPAS.com — Kemacetan arus lalu lintas yang terjadi di jalur Puncak menyebabkan banyak kendaraan memilih berputar arah masuk ke Kota Bogor, Jawa Barat, untuk menggunakan jalur alternatif Tajur dan Cipaku, Minggu (11/12/2016).
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bogor Kota AKP Bramastyo Priadji mengimbau pengendara yang hendak ke Puncak untuk tetap menunggu di dalam tol.
"Karena kalaupun menggunakan jalur alternatif, jika di Puncak sudah satu arah, tetap kendaraan tidak akan boleh lewat," kata Priadji.
Menurut dia, jika menggunakan jalur alternatif Tajur, pengendara tetap tidak akan diperbolehkan melintas ke Puncak apabila sistem satu arah menuju Jakarta sedang diberlakukan.
(Baca juga: Libur Panjang, Polres Bogor Berlakukan Sistem Satu Arah di Jalur Puncak)
Ia mengatakan, pengendara yang beralih menggunakan jalur alternatif akan rugi dua kali.
Selain tidak diperbolehkan melintas menuju Puncak, mereka juga tidak mendapatkan kepastian kapan jalur dibuka lantaran arus lalu lintas di Kota Bogor juga padat.
"Akan lebih baik menunggu di tol, di sana ada tempat istirahat, pengendara bisa santai sampai menunggu jalur Puncak dibuka, ada kepastian kapan jalur boleh dilintasi," kata dia.
Menurut dia, macet di jalur non-tol akan lebih menyulitkan karena arus lalu lintas di dalam Kota Bogor sudah cukup padat. Saat sudah mendekati maghrib, jalur Puncak akan kembali dibuka.
"Biasanya habis maghrib, jalur Puncak sudah dibuka lagi, lebih cepat kalau kita di dalam tol, bisa santai di rest area, dan tahu kepastian buka tutup jalur," ujar dia.
(Baca juga: "Long Weekend", Polres Bogor Pantau Titik Kemacetan di Jalur Puncak dan Bocimi)
Sementara itu, akibat banyaknya kendaraan yang beralih menggunakan jalur alternatif Jalan Tajur, kepadatan terjadi dari gerbang Tol Jagowari menuju Baranangsiang, dan dari Baranangsiang menuju Jalan Raya Tajur.
"Kendaraan yang menuju Puncak masih banyak di Rest Area (Km) 39, antrean di Gerbang Tol Jagorawi sudah satu kilometer," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.