Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies "Dicurhati" Warga yang Tidak Diberi Ganti Rugi oleh Pemprov DKI

Kompas.com - 26/12/2016, 15:15 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Supriyadi, warga Semanan, Kalideres 'curhat' ke calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan lantaran tak diberikan ganti rugi oleh Pemprov DKI Jakarta. Lahan yang ditempati Supriyadi sudah lebih dari satu tahun terkena pembebasan lahan untuk jalan inspeksi.

"Pengalaman saya sudah setahun lebih memperjuangkan ini karena kena bahu jalan, kami punya hak milik (berupa) sertifikat," kata Supriyadi di Semanan, Jakarta Barat, Senin (26/12/2016).

Ada pun luas tanah milik Supriyadi yang terkena pembebasan lahan sekitar 28 meter persegi. Supriyadi tak mengetahui harga ganti rugi atas tanahnya.

"Sampai detik ini belum ada pembayaran seperak pun pembayaran dari pihak pemerintah," kata Supriyadi.

Sementara itu, Anies mengatakan bahwa Supriyadi bukanlah penghuni ilegal karena dapat dibuktikan lewat sertifikat sebagai bukti kepemilikan hak atas tanah. Anies menyayangkan sikap Pemprov DKI Jakarta terhadap Supriyadi.

Ia pun berjanji akan membereskan persoalan semacam ini bila terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta.

"Keberhasilan tidak terpampang dari foto di media. Keberhasilan itu dinilai dari pelaksanaan di lapangan sesuai dengan prinsip keadilan," kata Anies. (Baca: Anies: Pemimpin Harusnya Ucapkan Hal-hal yang Tak Memecah Belah)

Anies menganalogikan bila seseorang menjadi korban penggusuran dan melihat tanahnya menjadi proyek bagus. Anies berpendapat, maka orang tersebut tak akan bahagia.

"Kita akan merasa sakit, tanah kita diambil, sementara di luar sama dipuji luar biasa berhasil membuat tempat rapih. Sebentar, hak-hak manusia Jakarta itu harus yang dituntaskan," kata Anies.

Kompas TV Anies Usung Isu Lingkungan Sebagai Tema Kampanye
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com