JAKARTA, KOMPAS.com - Pukul 11.30 di salah satu tempat pembuangan sampah (TPS) yang terletak di Kemayoran, Jakarta Pusat, terlihat dua orang berseragam oranye tengah duduk. Mereka terlihat melahap buah di dekat gerobak penjual buah.
Keduanya adalah pekerja harian lepas (PHL) yang dipekerjakan di TPS tersebut. Tugasnya, mengangkut sampah untuk diangkut ke dalam truk sampah. Di TPS itu, mereka hanya bekerja berdua.
"Iya, lagi istirahat. Habis angkut sampah dari pagi," kata salah seorang dari mereka, saat disapa Kompas.com, Kamis (19/1/2017).
Keduanya yang meminta namanya tidak disebutkan, menceritakan mengenai aturan pekerjaan yang menurut mereka berubah. Jadi lebih ketat. Mulai dari jam kerja sampai dengan pengawasan.
"Keluhannya kerja jadi nambah dua jam. (Kebijakan) ini baru mulai dari akhir 2016 ini," kata PHL tersebut.
Menurut dia, dulu, pukul 12.00 sudah bisa pulang. Sekarang, para PHL baru bisa pulang pada pukul 14.00.
PHL yang bekerja menjadi "kru" atau yang mengangkat sampai dari TPS ke truk itu juga mengatakan, jam masuk kerja juga menjadi ketat. Pukul 06.00 pagi, dia harus bersiaga di TPS-nya.
"Kalau dulu masih ada yang bisa jam 07.30 atau jam 08.00. Kalau sekarang kayak saya jam 06.00 harus standby," ujar dia.
Dia baru bisa istirahat sekitar pukul 11.00. Namun, bukan berarti bisa leha-leha. Karena, ia mesti menyapu TPS sampai bersih.
Bahkan, jika ada perintah dari pengawas untuk menaikkan sampah ke truk pada siang hari, maka ia mesti bekerja lagi. Setelah pukul 14.00 para PHL ini baru bisa pulang.
Selama bekerja, lanjut dia, banyak yang mengawasi dan mengontrol pekerjaan mereka seharian.
Ada dua pengawas dari Sudin Jakpus, Kecamatan, Kelurahan, dan pengawas pos (wilayah). Kegiatan PHL akan dimonitoring oleh pengawas yang berkeliling.
"Penilaian mereka dari foto. Jadi kita difoto kerjanya sudah benar atau belum. Jadi ada lima pengawas," ujarnya.
Seorang PHL lain, yang juga bekerja di TPS yang sama juga mengungkapkan hal senada.
Ditambahkan dia, selain pengawasan yang kian ketat, proses perekrutan PHL juga tidak semudah dulu.