Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sylviana: Sampai Sekarang Saya Masih Diuji Terus

Kompas.com - 25/01/2017, 13:31 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sylviana Murni mengaku kerap mendapat ujian selama 31 tahun menjadi birokrat. Tak hanya itu, ia mengaku hingga sekarang kerap mendapat ujian saat ingin maju menjadi wakil gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.

"31 tahun saya di dunia birokrasi, jadi pelayan masyarakat. Banyak ujian yang saya hadapi, sampai sekarang saya masih diuji terus," ujar Sylviana di kawasan Koja, Jakarta Utara, Rabu (25/1/2017).

Wanita yang akrab disapa Sylvi ini tidak merincikan apa saja ujian yang dia hadapi. Namun, dia mengatakan ujian tersebut harus dihadapi dengan ikhlas. Sebab, menurut dia, Tuhan memberikan ujian pasti ada jalan keluarnya.

Mantan Deputi Bidang Pariwisata DKI Jakarta ini mengaku mundur dari pegawai negeri sipil menjadi calon wakil gubernur karena ingin mengabdi kepada masyarakat. Ia menegaskan maju dalam Pilkada DKI 2017 ini bukan mencari kekuasaan semata.

"Saya ingin mewakafkan diri saya untuk melayani warga Jakarta," kata Sylvi.

Sylvi menuturkan, bersama calon gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono ingin memajukan warga Jakarta. Ia memiliki program-program unggulan untuk mensejahterakan warga Jakarta.

Salah satunya adalah bantuan tunai sementara. Nantinya, tiap RW akan mendapatkan bantuan dana bergulir sebesar Rp 1 miliar tiap tahunnya. Ia menegaskan, dana tersebut bukan untuk ketua RW, melainkan untuk membiayai komunitas-komunitas yang ada di Jakarta.

Belakangan, Polri mengusut dua kasus yang menyeret nama calon wakil gubernur DKI nomor urut satu, Sylviana Murni. (Baca: Sylviana Sebut Dana Hibah untuk Pramuka Ditandatangani Jokowi)

Pertama, yakni dugaan korupsi dalam pembangunan Masjid Al Fauz di kantor Wali Kota Jakarta Pusat dan dugaan korupsi dalam pengelolaan dana bansos Kwarda Pramuka DKI Jakarta. Kedua kasus tersebut kini sudah naik ke tingkat penyidikan dan tetap bergulir.

Kompas TV Diperiksa 8 Jam, Begini Penjelasan Sylviana Murni
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com