Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BUMD di DKI Jakarta Dinilai Berkembang Bukan karena Inovasi Bisnis

Kompas.com - 11/03/2017, 13:14 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi C DPRD DKI Jakarta Santoso mengatakan, badan usaha milik daerah (BUMD) di DKI Jakarta berkembang pesat bukan karena invasi bisnis yang mereka lakukan. Santoso menilai BUMD-BUMD di Jakarta berkembang karena besarnya kucuran dana penyertaan modal daerah dari Pemprov DKI Jakarta.

"BUMD berkembang begitu pesat bukan karena inovasi dan ekspansi bisnisnya, tapi dapat bantuan," ujar Santoso dalam sebuah diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (10/3/2017).

Santoso mengatakan, dana yang digelontorkan Pemprov DKI Jakarta kepada BUMD berasal dari sisa anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). Sejak 2014, kata Santoso, penyerapan anggaran DKI Jakarta selalu sedikit.

"Sisa anggaran Pemprov DKI terlalu banyak karena penyerapannya sedikit. Tahun 2014-2016 di bawah 70 persen. Maka DKI Jakarta selalu dapat penilaian dari BPK wajar dengan pengecualian," kata dia.

Menurut Santoso, sisa anggaran dana yang tidak terpakai bahkan melampaui Rp 7 triliun. Sisa dana itulah yang diberikan kepada BUMD. Santoso mencontohkan pembangunan PD Pasar Jaya yang terus dilangsungkan di berbagai wilayah.

Menurutnya, pembangunan itu didanai penyertaan modal daerah dari Pemprov DKI Jakarta.

"Jadi bukan upaya dari perusahaan-perusahaan itu, tapi karena uang sisa selisih anggaran yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta," ucap Santoso.

Besarnya sisa anggaran tersebut, kata dia, merugikan rakyat. Sebab, anggaran seharusnya digunakan untuk membangun fasilitas yang digunakan untuk kepentingan rakyat.

"Yang rugi rakyat, uang sudah ada, aturan (seharusnya) untuk membangun infrastruktur, tapi enggak dipake," tutur Santoso.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Megapolitan
Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Penganggur di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Penganggur di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com