JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, menegur relawan-relawan yang mendampinginya saat blusukan di Jalan Buaran, Klender, Jakart Timur, Minggu (19/3/2017).
Sebab, para relawan terus menempel di sekitar Djarot dan mengganggu interaksi Djarot dengan warga.
(Baca juga: Djarot: "Tamasya Al Maidah, Opo Maneh Iki?")
Warga setempat mengajak Djarot untuk berfoto bersama. Namun, relawan malah berdiri di depan Djarot dan ikut berfoto.
"Warga dulu ya yang foto ya warga dulu," ujar Djarot kepada relawannya yang mengenakan baju kotak-kotak.
Para relawan pun agak kaget dan langsung menyingkir. "Oh iya, Pak, maaf ya Pak," ujar mereka.
"Iya dong, relawan belakangan. Kita utamakan warga dulu," kata Djarot.
Dalam perjalanan, beberapa relawan tampak berdebat karena permasalahan itu.
"Eh kita jangan terlalu nempel Bapak, Bapak jadi susah ngobrol sama warga," kata seorang relawan.
(Baca juga: Djarot: Soal Reklamasi, Tanya Pak Plt Gubernur )
Ketika itu, Djarot sedang mendengar cerita warga, Suwaryo, yang terkena tetanus.
Kaki Suwaryo terluka karena ketiban tabung gas. Suwaryo bercerita bahwa kakinya sudah dioperasi. "Bagus Pak, ini kalau enggak dioperasi bisa merambat kemana-mana," ujar Djarot.