Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanti Tertangkapnya Pembunuh Mahasiswi Esa Unggul....

Kompas.com - 28/03/2017, 12:13 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasim Effendi, ayah mahasiswi Universitas Esa Unggul Tri Ari Yani Puspo Arum (22) masih menanti pembunuh putrinya tertangkap. Arum adalah mahasiswi yang ditemukan tewas di kamar indekosnya di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin (9/1/2017) pagi.

"Kalau dari perkembangannya, saat ini udah mulai ada titik terang. Mudah-mudahan enggak lama lagi bisa terungkap. Kabar menyenangkannya baru itu aja sih," kata Kasim saat dihubungi, Senin (27/3/2017).

Penyidik tidak memberikan detail informasi apa yang mereka peroleh terkait kasus ini. Kasim sendiri sempat menduga Arum dibunuh oleh orang yang dikenalnya. Kendati demikian, Kasim menyerahkan kepada polisi sepenuhnya untuk membuktikan siapa pembunuhnya.

"Harapan saya cepat tertangkap siapapun pelakunya, yang terpenting itu sudah keputusan polisi. Siapapun saya harus terima, saya justru bersyukur (pelaku tertangkap)," kata dia.

 

Baca: Polisi Kantongi Nama Orang yang Diduga Bunuh Mahasiswi Esa Unggul

Sebelumnya, Kepala Subdit Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Hendy F Kurniawan mengatakan dugaan sementara, Arum dibunuh oleh perampok.

"Kami menyimpulkan (pelaku) bukan orang dekat, tapi kemungkinan pelaku pencurian. Itu baru dugaan sementara ya," kata Hendy di Polda Metro Jaya.

Hendy mengaku saat ini mengandalkan investigasi ilmiah untuk melacak sang pembunuh. Salah satunya dengan mengandalkan kecanggihan informasi dan teknologi.

 

Baca: Minim Saksi, Polisi Kesulitan Cari Pembunuh Mahasiswi di Kamar Indekos

Tidak adanya saksi yang melihat peristiwa dan tempat kejadian perkara (TKP) yang sudah "tercemar" menjadi kendala polisi susah mencari petunjuk.

"Minimnya saksi, kemudian kesesuaian analisa olah TKP dengan IT masih sulit menyimpulkan dari arah pelaku," kata Hendy.

Kompas TV Pembunuhan Mahasiswi Esa Unggul Masih Misteri
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com