Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jasa Marga Klaim Antrean di Tol Jakarta-Tangerang Mulai Terkendali

Kompas.com - 11/04/2017, 09:42 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lalu lintas di Tol Jakarta-Tangerang pada Senin (10/4/2017) malam dari pukul 19.30 hingga 21.00 WIB, terpantau tidak lagi mengalami kemacetan parah menurut Jasa Marga.

AVP Corporate Communication Jasa Marga Dwimawan Heru menyampaikan antrean di gerbang tol akses keluar/off ramp, terkendali.

Seperti di Gerbang Tol (GT) Karang Tengah Barat atau GT Kunciran yang menuju perumahan Alam Sutera atau antrean di GT Karawaci berkisar tidak melebihi 500 meter.

"Bahkan kondisi antrean di GT Karawaci terkonsentrasi di lajur depan gerbang tol, sehingga tidak sampai berimbas ke jalan utama Jalan Tol Jakarta-Tangerang," kata Dwimawan dalam keterangan persnya, Selasa (11/4/2017).

Dwimawan mengatakan antrean yang semakin berkurang ini diikuti dengan semakin banyaknya transaksi elektronik (e-payment). Ia mengimbau pengguna tol agar tidak lagi bertransaksi tunai untuk meminimalisir antrean.

"Selanjutnya kami mohon maaf atas ketidaknyamanan proses transisi yang terjadi di integrasi sistem transaksi Jalan Tol Jakarta-Tangerang-Merak," katanya.

Malam sebelumnya, Minggu (9/4/2017) antrean mengular menjelang gerbang keluar dan masuk ruas tol ini.

Baca: GT Karang Tengah Dihapus, Butuh Waktu 2 Jam untuk Keluar Gerbang Tol Lain

Padatnya antrean menyusul penghapusan GT Karang Tengah sebagai bagian dari integrasi tol dan upaya mengurangi kemacetan. Langkah ini menuai protes dari pengguna jalan karena lalu lintas tetap macet dan tarifnya naik.

Kompas TV Gerbang Tol Karang Tengah Dihapus
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com