JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengatakan, istilah korban penggurusan yang dipakai Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta bagi masyarakat yang terdampak kebijakan relokasi tidaklah tepat.
Menurut Sumarsono, warga yang terdampak relokasi telah disediakan tempat tinggal yang layak serta sejumlah fasilitas penunjang lainnya.
Sumarsono menilai, apa yang dilakukan Pemprov DKI justru menyelamatkan masyarakat bantaran sungai yang setiap saat menghadapi ancaman bahaya, terutama banjir.
"Itu konsepnya relokasi, tidak ada istilah korban dan yang ada adalah jumlah orang yang diselamatkan dari bencana di bantaran kali, beda. Persepsinya bukan korban, jadi orang-orang ini diselamatkan dari bantaran kali," ujar Sumarsono di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (13/4/2017).
(Baca juga: Tanggapan Anies soal Rilis LBH Terkait Penggusuran di Jakarta)
Sumarsono menanggapi pernyataan LBH Jakarta yang mengklaim ada 25.533 warga yang menjadi korban penggusur Pemprov DKI selama dua tahun belakangan ini.
Sumarsono mengatakan, relokasi yang dilakukan Pemprov DKI merupakan konsekuensi dari penataan kota.
Pemprov DKI, lanjut Sumarsono, tidak melepaskan tanggung jawab begitu saja. Para warga diberi rumah susun, pelayanan kesehatan, dan pendidikan yang layak.
Sumarsono membantah bahwa apa yang dilakukan Pemprov DKI melanggar hak asasi manusia (HAM).
"Tidak ada pelanggaran, wong orang memindahkan yang lebih baik kok pelanggaran HAM," ujar Sumarsono.
Pengacara publik dari LBH Jakarta Alldo Fellix Januardy sebelumnya mengatakan, Pemprov DKI Jakarta pada masa pemerintahan Gubenur non-aktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) melakukan penggusuran dengan korban paling banyak.
(Baca juga: Djarot Nilai Rilis LBH soal Penggusuran DKI Bernuansa Politis)
Alldo mengatakan, penggusuran di DKI Jakarta sebanyak 193 kasus pada 2016 dengan jumlah korban 5.726 keluarga dan 5.379 unit usaha.
"Ini total Ahok mungkin memecahkan rekor penggusuran selama Pemprov DKI Jakarta dari awal sampe sekarang. Dua tahun menjabat, 25.533 korban," ujar Alldo di Kantor LBH Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (13/4/2017).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.