JAKARTA, KOMPAS.com- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mencurigai ada "permainan" yang dilakukan pemilik tanah di kawasan Bukit Duri Jakarta Selatan.
Hal itu menyusul adanya aduan dari warga Bukit Duri yang tidak mendapatkan rusun setelah kontrakannya yang berada di Bukit Duri di gusur oleh Pemprov DKI.
Ahok mengatakan, harusnya seluruh warga Bukit Duri yang terdampak penggusuran, baik yang memiliki sertifikat lahan maupun warga yang mengontrak diperbolehkan mendapatkan rusun.
Ahok curiga, trik yang digunakan oleh pemilik lahan dengan mengulur waktu penggusuran. Selanjutnya pemilik lahan akan meminta kepada pengontrak rumah untuk keluar dari rumah.
Kemudian rumah itu dialihkan kepada keluarga atau kerabat dekatnya. Padahal, warga yang sebelumnya mengontrak seharusnya mendapat hak rusun.
Baca: Sambil Menangis, Warga Bukit Duri Minta Rusun kepada Ahok
"Orang miskin biasanya ngontrak 10-20 tahun, KTP udah lama di situ, itu diusir. Sehingga waktu mau dapat kunci rusun, yang tinggal 20 tahun karena status kontrak, KTP di sana enggak dapat. Dia ganti tuh tuan rumah (dengan) saudaranya," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (18/4/2017).
Ahok menjelaskan, untuk meminimalisir kecurangan itu, ia ingin kunci rusun dibagikan per-KTP untuk warga Bukit Duri.
"Saya bilang satu KTP satu (kepala keluarga) saja. Bingung enggak dia. Masukin keluarganya. Kalau kamu punya rumah dimasukin, kamu tinggal di rusun, pasti enggak tinggal," ujar Ahok.
"Akhirnya nyalain lampu, tutup gorden (pura-pura tinggal di rusun). Itu ya kami sita kembali. Disita, kembali ngamuk, ribut, demo kayak dulu tinggal di pinggir sungai," ujar Ahok.
Baca: Ciliwung Merdeka Sebut Mayoritas Warga Korban Gusuran di Bukit Duri Belum Dapat Rusun
Selasa pagi warga Bukit Duri, Siti Haroh mendatangi Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat. Siti memohon agar diberikan rusun sebagai tempat tinggal oleh Ahok.
Kepada Ahok, Siti mengatakan bahwa hanya keluarganya dan seorang temannya yang tidak mendapat rusun dengan alasan tidak memiliki lahan di lokasi penggusuran tersebut.