Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Ancam Gugat Pihak yang Mengklaim Aset DKI

Kompas.com - 31/05/2017, 14:25 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta untuk menangani masalah perdata dan tata usaha negara terkait aset Pemprov DKI Jakarta.

Djarot mengatakan selama ini masalah aset memang belum bisa sepenuhnya diselesaikan karena banyak aset milik Pemprov DKI Jakarta diklaim dan digugat pihak lain.

"Persoalan pokok yang dihadapi Jakarta adalah soal pengamanan aset. Banyak gugatan pihak ketiga terhadap aset yang dikuasai, dimanfaatkan, dimiliki pemprov beserta BUMD. Beberapa kali terjadi kami kalah atau dikalahkan dan beberapa kasus kami bisa pertahankan (aset)," ujar Djarot, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (31/5/2017).

Kerja sama yang dijalin antara Pemprov DKI Jakarta dan Kejati DKI Jakarta adalah pemberian bantuan hukum dalam menyelesaikan sengketa. Kemudian juga dalam hal pemberian pertimbangan hukum dalam masalah hukum perdata dan tata usaha negara.

Dengan kerja sama itu, Djarot tidak ragu untuk menggugat kembali pihak yang mengklaim aset milik Pemprov DKI Jakarta.

"Kalau ada peluang novum baru, kami akan gugat balik untuk memberikan shock therapy. Jangan-jangan ke depan nanti Balai Kota dan Monas digugat juga. Kalau mereka main-main kami juga bisa gugat balik," ucap Djarot.

Djarot mengatakan dirinya masih trauma dengan salah satu masalah aset yang terjadi beberapa tahun lalu. Ketika itu, aset berupa lahan milik Pemprov DKI di Kantor Wali Kota Jakarta Barat diklaim oleh sebuah yayasan.

Pemprov DKI kalah dalam persidangan dan tidak mampu mempertahankan lahan tersebut.

"Coba bayangkan masa aset kami bisa hilang sama yayasan yang berlokasi di Sulawesi Selatan? Dan di situ kami harus bayar sewa lagi," ujar Djarot.

(baca: Kemelut Aset DKI)

Dengan kerja sama itu, Djarot tidak ingin kejadian yang sama terulang. Selain itu, Djarot juga meminta Kejati DKI membantu mengaudit kembali perjanjian kerja sama yang dahulu telah dibuat Pemprov DKI untuk memastikan perjanjian tersebut tidak melemahkan posisi Pemprov DKI.

"Saya juga minta semua perjanjian kerja sama diaudit untuk melihat apakah posisi pemda lemah. Karena sering pihak kami dirugikan terutama menyangkut obyek vital," kata Djarot.

Wakil Kepala Kejati DKI Jakarta Masyhudi sepakat dengan Djarot bahwa banyak pihak yang mencoba mengambil alih aset DKI Jakarta. Kejati DKI Jakarta berkomitmen membantu pemerintah daerah untuk mengamankan aset itu.

"Kami punya komitemen bahwa aset milik Pemprov DKI Jakarta harus kami amankan," ujar Masyhudi.

Kompas TV Plt Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengaku belum memiliki rencana untuk bertemu dan berdiskusi dengan tim sinkronisasi Anies-Sandi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ketua Posko PPDB Wilayah 2 Jaksel: Kuota Diatur Kemendikbud, tapi Bisa Ditambah lewat Pergub

Ketua Posko PPDB Wilayah 2 Jaksel: Kuota Diatur Kemendikbud, tapi Bisa Ditambah lewat Pergub

Megapolitan
Jeratan Hukum Ketua Panitia Konser Lentera Festival yang Diduga Gelapkan Uang Tiket Konser

Jeratan Hukum Ketua Panitia Konser Lentera Festival yang Diduga Gelapkan Uang Tiket Konser

Megapolitan
Buruh Berencana Gelar Aksi Tolak Tapera Lebih Besar dan Serentak, Libatkan Mahasiswa

Buruh Berencana Gelar Aksi Tolak Tapera Lebih Besar dan Serentak, Libatkan Mahasiswa

Megapolitan
Demo Tolak Tapera, Aliansi BEM Bogor Bawa Spanduk 'Tabungan Penderitaan Rakyat'

Demo Tolak Tapera, Aliansi BEM Bogor Bawa Spanduk "Tabungan Penderitaan Rakyat"

Megapolitan
Polisi Kerahkan 1.872 Personel Kawal Aksi Tolak Tapera di Depan Kemenkeu dan Patung Kuda

Polisi Kerahkan 1.872 Personel Kawal Aksi Tolak Tapera di Depan Kemenkeu dan Patung Kuda

Megapolitan
Jalur Sepeda di Senopati Jadi Lahan Parkir, Dishub Jaksel: Sudah Ditindak, tapi Tak Jera

Jalur Sepeda di Senopati Jadi Lahan Parkir, Dishub Jaksel: Sudah Ditindak, tapi Tak Jera

Megapolitan
2 Pria Curi Kabel PLN di Tambora, lalu Jual ke Lapak Barang Bekas di Kembangan Jakbar

2 Pria Curi Kabel PLN di Tambora, lalu Jual ke Lapak Barang Bekas di Kembangan Jakbar

Megapolitan
Rombongan Tiga Mobil yang 'Kabur' Usai Makan di Resto Depok Akhirnya Bayar Tagihan

Rombongan Tiga Mobil yang "Kabur" Usai Makan di Resto Depok Akhirnya Bayar Tagihan

Megapolitan
Tolak Tapera, Massa Gelar Aksi Teatrikal di Depan Patung Kuda

Tolak Tapera, Massa Gelar Aksi Teatrikal di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rumah Subsidi di Villa Kencana Cikarang Terbengkalai, Marketing: Karena Tak Dihuni dan Dirawat

Rumah Subsidi di Villa Kencana Cikarang Terbengkalai, Marketing: Karena Tak Dihuni dan Dirawat

Megapolitan
Supian-Intan Duet di Pilkada Depok, Imam Budi: Makin Banyak Calon, Makin Bagus

Supian-Intan Duet di Pilkada Depok, Imam Budi: Makin Banyak Calon, Makin Bagus

Megapolitan
Pembangunan Tahap Tiga Rumah Subsidi di Villa Kencana Cikarang Berlangsung Selama Tiga Bulan

Pembangunan Tahap Tiga Rumah Subsidi di Villa Kencana Cikarang Berlangsung Selama Tiga Bulan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Sempat Diperbolehkan Pulang dari RS, tapi Kembali Drop

Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Sempat Diperbolehkan Pulang dari RS, tapi Kembali Drop

Megapolitan
Marketing Villa Kencana Cikarang Sebut Kualitas Rumah Subsidi Tak Bisa Disamakan dengan Komersial

Marketing Villa Kencana Cikarang Sebut Kualitas Rumah Subsidi Tak Bisa Disamakan dengan Komersial

Megapolitan
Tolak Tapera, Buruh Curiga Iuran Pekerja untuk Biayai Program Makan Siang Gratis dan IKN

Tolak Tapera, Buruh Curiga Iuran Pekerja untuk Biayai Program Makan Siang Gratis dan IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com