JAKARTA, KOMPAS.com - Meski kondisinya telah membaik, seorang korban selamat ledakan bom di Kampung Melayu, Nugroho Agung Laksono (18), belum diizinkan pulang oleh pihak rumah sakit Polri Kramat Jati.
"Saya kurang tahu (kenapa belum boleh pulang). Katanya sih masih ada kunjungan tapi dari mana saya enggak tahu," ujar Ibunda Agung, Dewi Sunarti, ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (1/6/2017).
Dewi mengatakan, Agung kecewa belum diizinkan pulang karena sebelumnya dokter telah menyatakan kondisinya mulai pulih.
"Agung ngambek minta pulang. Marah dia," ucap Dewi.
(baca: Cerita Ibunda Korban Selamat Bom Kampung Melayu)
Sebelumnya, Dewi sempat menjelaskan bahwa kondisi putranya sudah dalam tahap pemulihan. Menurut Dewi, Agung diizinkan pulang ke rumah pada Senin (29/5/2017) atau Selasa (30/5/2017).
Agung merupakan seorang sopir Kopaja 612 rute Kampung Melayu-Ragunan yang menjadi korban selamat dalam ledakan bom di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, pada Rabu (24/5/2017) malam.
Dia mengalami luka di bagian kaki lantaran sempat berusaha menyelamatkan seorang polisi yang jatuh pada saat ledakan pertama terdengar.
Agung pun dilarikan ke IGD Rumah Sakit Premier Jatinegara dan pada Kamis (25/5/2017) dipindahkan ke Rumah Sakit Polri, bersama dua anggota polri lainnya yang juga menjadi korban ledakan. Dewi mengatakan, biaya pengobatan Agung akan ditanggung pemerintah.