Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Bekasi Terima 21.000 Pengaduan Warga dari Ponsel Pribadinya

Kompas.com - 08/06/2017, 20:36 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com – Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi mengatakan, setiap hari ia menerima pengaduan warga langsung dari ponsel yang dibawa sendiri olehnya. Rahmat mengaku, ia sendiri lah yang membalas sejumah keluhan warga itu.

“Saya pegang sendiri handphone ini. Kalau ada tim enggak mungkin saya pegang (handphone) sendiri,” ujar Rahmat saat diwawancarai di Gedung DPRD Kota Bekasi, Kamis (8/7/2017).

Rahmat mengatakan, nomor ponsel pribadinya telah lama digunakan sebagai nomor pengaduan warga. Rahmat menceritakan, ia biasanya akan membalas pesan satu per satu saat waktu lengang di perjalanan hingga tengah malam.

“Kemarin saya enggak buka dari jam 12 (pukul 12.00), tadi pagi saya buka 21 ribu chat,” kata Rahmat.

Baca: Wali Kota Bekasi: Bukan Warga Kota Bekasi Pun Mengadu ke Saya

Pengaduan yang diterima bermacam-macam. Rahmat menguraikan diantaranya warga mengadukan seperti halnya kartu sehat, persoalan banjir, pendidikan, meminta bantuan, bahkan meminta bantuan pekerjaan.

Namun, bagi Rahmat, setelah membuka nomor pengaduan ini hal yang tersulit adalah membalas pesan personal atau perorangan ketimbang pesan di grup, seperti grup RT, RW, kelurahan, SKPD, dan Partai.

Sebab, Rahmat menilai jika melalui grup, informasi lebih cepat tersebar luaskan.

“Kan selama ini banyak persoalan-persoalan yang mandek dan pelayanan-pelayanan yang enggak bisa dilayani dan diselesaikan dengan cepat,” kata Rahmat.

Maka Ia berharap dengan adanya aduan langsung ke nomor pribadinya, maka dapat mempermudah akses warga ke kepala daerah dan menyampaikan langsung permasalahan yang ada di lapangan.

Warga Kota Bekasi yang ingin melakukan pengaduan langsung kepada Wali Kota Bekasi, bisa segera menghubungi nomor 081212341100.

Kompas TV Walikota Bekasi - The Interview With Tukul
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com