Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Rela Disita Dishub, Para Sopir Bongkar Bemonya di Depan Petugas

Kompas.com - 16/06/2017, 15:10 WIB
David Oliver Purba

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Sejumlah sopir bemo di kawasan Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, nekat membongkar bemo milik mereka saat dirazia petugas Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan, Jumat (16/6/2017) siang.

Pantauan Kompas.com, sopir bemo yang tidak sempat melarikan diri tampak membongkar bemo milik mereka dibantu sopir bemo lainnya. Pintu, aki, dan bagian lain dari bemo tersebut dicopot untuk dijual.

Jaja, seorang sopir bemo yang terjaring razia mengatakan dia tidak rela jika bemo miliknya diambil petugas. Dia lebih memilih membongkar bemo tersebut dan menjual sejumlah bagian ke pengepul besi tua.

Jaja juga nekat membongkar bemo yang akan disita karena sadar biaya untuk menebusnya sangat tinggi.

Setelah beberapa saat dibongkar, bemo milik Jaja terlihat sudah tanpa pintu dan tanpa penutup mesin.

"Biar aja saya bongkar dari pada diangkut. Saya jual aja ke tukang barang bekas. Ini aki juga masih bisa digunakan," ujar Jaja.

(baca: Sopir Bemo Minta Diizinkan Beroperasi hingga Lebaran)

Kompas.com/David Oliver Purba Petugas Sudinhub Jakarta Selatan menertinkan bemo yang masih beroperasi di depan Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, Jumat (16/6/2017)

Sopir bemo lainnya, Babe, juga membongkar bemo miliknya untuk dijual ke pengepul. Dia mengatakan, dia tidak rela bemo tersebut dibawa petugas karena sudah lama menjadi sumber penghasilan untuk menafkahi keluarganya.

"Udah puluhan tahun saya pakai bemo ini. Saya enggak rela dibawa," ujar Babe.

Saat razia dilakukan, dua unit bemo tampak diderek oleh petugas. Sejumlah sopir bemo sempat melakukan negosiasi dengan petugas.

Petugas Dishub kemudian memberi kelonggaran pada para sopir dan batal membawa bemo yang terjaring razia.

Namun, para sopir harus menandatangani surat perjanjian yang menyatakan tidak akan lagi mengoperasikan bemo tersebut.

"Kami berikan surat bermaterai untuk diisi. Kami melihat ada niatan untuk tidak mengoperasikan. Ada win-win solution. Kami paham. Tapi kalau sudah enggak ada niat yang baik, kami tindak lagi," ujar Kepala Seksi Pengendalian Sudinhub Jaksel Edi Sufaat.

(baca: "Bemo Itu yang Bikin Istri dan Tiga Anak Saya Sekarang Bisa Makan")

Dalam surat edaran Dishub DKI, mulai 6 Juni 2017 bemo dilarang beroperasi di Ibu Kota. Alasannya, Bemo dianggap sudah tidak layak menjadi angkutan umum.

Kompas TV Para sopir mengaku belum mendapat informasi jelas tentang pelarangan bemo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com