Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minitrans, Metromini Versi Transjakarta

Kompas.com - 18/07/2017, 13:44 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Transportasi Jakarta atau Transjakarta kini memiliki moda transportasi umum baru berbentuk bus sedang yang diberi nama minitrans. Angkutan ini akan menjadi pengganti angkutan metromini yang selama ini beroperasi di Jakarta.

PT Transjakarta bekerjasama dengan BNI Syariah untuk membeli bus dengan total 300 unit. Perjanjian kerjasamanya disaksikan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.

"Bus sedang dibutuhkan karena di jalan kecil, enggak mungkin melalui bus transjakarta yang besar. Ini bisa dijadikan bus feeder dan sekaligus merupakan proses revitalisasi angkutan," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (18/7/2017).

Ada sekitar 1.500 bus sedang baik kopaja maupun metromini di Jakarta. Jumlah kopaja yang sudah direvitalisasi sekitar 328 unit sedangkan jumlah metromini yang baru direvitalisasi 300 unit.

Djarot berharap bus kopaja dan metromini benar-benar hilang dari Jakarta tahun 2018.

"Saya berharap kaya begini paling tidak 2018 sudah habis, sudah hilang dengan sendirinya. Enggak usah diajak bertengkar, biar saja, pasti dia akan kalah bersaing," ujar Djarot.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan, pihaknya mengimbau kepada pemilik metromini untuk bergabung dengan PT Transjakarta. Meski demikian, kata Andri, Pemprov DKI tidak memaksa mereka.

"Kalau engga mau gabung enggak masalah tapi kalau ada tumpang tindih ya jangan ganggu kami," ujar Andri.

Baca juga: Anies Tawarkan Solusi Ini untuk Integrasi Transjakarta dan Metromini

Pelaksana tugas Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman mengatakan, saat ini baru 50 bus yang lebih dahulu dioperasikan. Pembiayaan investasi unit kendaraan bus sedang dari BNI Syariah dilakukan dengan akad Murabahah (jual beli).

"Ini non-bunga, non-riba atau bagi hasil. Akadnya murabahah yaitu secara bertahap kepemilikannya akan dimiliki user selama 7 tahun," ujar Abdullah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Megapolitan
Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Megapolitan
Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Megapolitan
Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Megapolitan
Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi 'Online'

Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi "Online"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com