Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kini, Tanjung Menyesal Rekomendasikan First Travel kepada Temannya...

Kompas.com - 22/07/2017, 12:27 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan jemaah umrah yang pernah diberangkatkan First Travel, Tanjung mengaku menyesal telah merekomendasikan perusahaan penyedia jasa keberangkatan ke Tanah Suci ini kepada sahabatnya.

"Jadi saya Desember 2016 berangkat. Itu enak banget, semua berjalan lancar, makan terjamin, enggak mengecewakan deh. Kalau tahu jadinya begini, saya enggak rekomendasiin ke sahabat saya," ujarnya saat ditemui Kompas.com, Sabtu (22/7/2017).

Tanjung mengatakan, paket promo yang ditawarkan First Travel sangat menggiurkan dan masih tergolong wajar. 

Karena itulah, ia merekomendasikan First Travel kepada sahabatnya yang juga ingin beribadah umrah, Aswan.

(Baca juga: Bisnis Dihentikan, Operasional Kantor First Travel Kebon Jeruk Tak Menentu)

Dari rekomendasi tersebut, Aswan mendaftarkan diri ke First Travel. Aswan mengaku dijanjikan untuk berangkat umrah pada Desember tahun ini.

"Saya denger cerita dia (Tanjung) makanya yakin dan ajak istri sekalian. Janjinya mau diberangkatin Desember (2017) ini, tetapi ternyata malah mengecewakan," ujar dia.

Hal yang sama dialami keluarga Jasmin. Ia bersama istrinya yang bernama Erni bahkan mendaftarkan lima anggota keluarganya yang lain karena mendengar pengalaman saudaranya yang telah diberangkatkan umrah oleh First Travel.

"Jadi tante saya cerita Desember 2016 itu nyaman sekali. Meyakinkan, saya langsung daftarkan keluarga saya, termasuk orang tua saya yang dari NTB dan Makasar," ujar Jasmin.

Ia baru menyadari adanya masalah keberangkatan di perusahaan First Travel setelah mendengar cerita temannya yang telah diberangkatkan sebelum Ramadhan lalu.

Menurut dia, temannya itu hanya diberi makan mi instan di Tanah Suci. "Padahal cerita tante saya enggak seperti itu. Kami cek dan benar ada masalah di perusahaan ini," kata dia.

Jasmin dan keluarganya berharap segera ada kejelasan dari pihak manajemen First Travel terkait keberangkatannya ke Tanah Suci ini.

Jika memang tidak bisa berangkat, ia berharap pihak First Travel mengembalikan uang yang sudah disetorkan.

(Baca juga: "Saya Tak Berharap Umrah Lagi, Uangnya Saja 'Dibalikin' First Travel")

Sebelumya, Satgas Waspada Investasi menghentikan kegiatan usaha 11 entitas yang menawarkan penghimpunan dana masyarakat dan pengelolaan investasi tanpa izin.

Ketua Satgas Waspada Investasi Tongam mengatakan, First Travel telah membuat surat pernyataan menghentikan pendaftaran jemaah umroh baru untuk program promo.

First Travel berjanji akan memberangkatkan jemaah umrah setelah musim haji yaitu bulan November dan Desember 2017 masing-masing sebanyak 5.000 sampai 7.000 jemaah per bulan.

Terkait hal ini, pihak Kompas.com masih mencoba untuk meminta konfirmasi pihak First Travel. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com