Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pak Pengelola Rusun, Tunggu Saja Saya 3-5 Tahun Lagi Tutup Usia..."

Kompas.com - 26/07/2017, 07:00 WIB
Lila Wisna Putri

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kesulitan membayar biaya sewa bulanan rusun Pesakih, Daan Mogot, Jakarta Barat dirasakan oleh salah satu penghuni yaitu Siti Bunga (70). Wanita paruh baya yang akrab disapa Nek Mimi itu tinggal seorang diri.

Nek Mimi merupakan salah satu penghuni rusun imbas penggusuran di Muara Angke. Ia hidup sebatang kara di rusun Pesakih Blok B/210 dan telah menunggak biaya sewa rusun. 

"Nunggaknya sudah terhitung sejak Juni 2016, berarti ya sudah 13 bulan ini," ujar Nek Mimi saat ditemui Kompas.com di unitnya, Selasa (25/7/2017).

Ia merantau ke Jakarta sejak 1977 dengan membawa kedua anaknya. Sementara itu, sudah lebih dari 3 bulan kedua anaknya tidak ada yang menjenguk.

Baca: Tunggakan Sewa Rusun Pesakih Mencapai Rp Rp 669 Juta

Nek Mimi mengaku tidak ada satu pun dari anaknya yang mengetahui dan mau mengurus tunggakan rusun yang dihuninya.

"Dari lebaran kemarin sudah enggak dikunjungi lagi, ke sini juga enggak nitipin uang," ujarnya.

Salah satu anaknya yang telah menikah sudah mengajaknya tinggal bersama, namun Nek Mimi segan merepotkan apabila harus tinggal di rumah keluarga menantunya.

Kini ia hidup sendiri dari penghasilan serabutan seperti membentuk kardus kue, membantu pekerjaan rumah tangga para tetangga hingga memijat.

"Tiap hari ada aja rejekinya kalau enggak lagi ngerjain kardus. Ada yang minta dipijet apa dibantu kupas-kupas bahan makanan," ujar Nek Mimi, sambil tersenyum.

Baca: Tunggakan Sewa Unit di 3 Rusun Wilayah Jakbar Capai Rp 1 Miliar Lebih

Penghasilannya dalam 20 hari membentuk kardus kue sebanyak 8 karung hanya sebesar Rp 40 ribu saja.

Sementara untuk kesehariannya, Nenek Mimi kerap mendapatkan tawaran membantu pekerjaan rumah tangga dari sesama penghuni rusun.

Ingin Tinggal di Rusun hingga tutup usia

Harga sewa rusun sebesar 300 ribu rupiah per bulannya dirasa Nek Mimi terlalu besar untuk dirinya yang tinggal seorang diri dan tanpa pekerjaan serta pemasukan yang jelas.

Keringanan serta toleransi masih diberikan oleh pihak pengelola kepada Nek Mimi. Meskipun pintu unit rusunnya telah ditempeli stiker "disegel", Nek Mimi berharap untuk bisa terus ada di rusunawa Pesakih hingga tutup usia nanti.

"Saya sering minta tolong untuk diundur tempo bayar tunggakannya. Pak pengelola, tunggu saya saja paling 3-5 tahun lagi juga tutup usia. Kalau bisa saya mau tinggal disini hingga tutup usia," tutur Nek Mimi.

Sebelumnya Nek Mimi dikatakan akan menerima bantuan dari sebuah yayasan sosial berupa pelunasan tunggakan sewa rusun selama 9 bulan. Namun, hingga saat ini bantuan tersebut belum juga ia dapatkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Unggah Foto Gelas Starbuck Tutupi Kabah saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbuck Tutupi Kabah saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com