Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsumsi Penghuni Panti Sosial Rp 18.000 Sehari Dinilai Tak Manusiawi

Kompas.com - 16/08/2017, 18:13 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi E DPRD DKI Jakarta menyoroti anggaran konsumsi untuk penghuni panti sosial di DKI Jakarta. Hal ini karena warga binaan sosial hanya mendapatkan konsumsi sekitar Rp 18.000 per hari.

"Anggaran untuk konsumsi seluruh penghuni panti kita tidak manusiawi, dengan angka sekitar Rp 18.000 untuk satu hari. Itu relatif sama di semua panti," ujar Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Pantas Nainggolan di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Rabu (16/8/2017).

Pantas menyampaikan itu dalam rapat pembahasan APBD-Perubahan DKI 2017. Dinas Sosial DKI Jakarta mengajukan anggaran sebesar Rp 163,6 miliar untuk konsumsi warga binaan di 22 panti sosial dalam APBD-P.

Pantas mengatakan seharusnya anggaran konsumsi untuk warga binaan dibuat lebih manusiawi.

Baca: Warga Lansia Tak Mampu Bayar Rusun Akan Dipindahkan ke Panti Sosial

Makanan yang dikonsumsi warga binaan sosial juga harus memenuhi aspek gizi. Pantas mengatakan anggaran konsumsi menjadi tidak manusiawi karena Pemprov DKI menggunakan lelang konsolidasi untuk pengadaan konsumsi ini.

"Sudah pasti kalau lelang maka yang dipakai penawaran terendah. Saya enggak ngerti kenapa urusan makanan begini masih harus pakai lelang konsolidasi. Kami minta ditinjau ulang," kata Pantas.

Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta Masrokhan mengatakan aturan untuk pengadaan konsumsi warga binaan sosial dengan menggunakan lelang konsolidasi sudah diatur dalam pergub.

Dia sepakat menindaklanjuti rekomendasi Komisi E agar pergub mengenai itu direvisi kembali. Dalam APBD-P, pagu yang disediakan untuk konsumsi warga binaan sosial sebesar Rp 25.000 per hari.

"Sehingga ke depan kita bisa melakukan belanja sendiri melalu e-catalog, agar semua bahan makanan pabrikan bisa masuk. Harapannya harus ada peningkatan," kata Masrokhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com