JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, bantuan untuk warga yang menunggak rusun harus dilihat per kasus.
Untuk warga lanjut usia, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan melihat kondisi warga terlebih dahulu sebelum dipindahkan ke panti sosial.
"Kita akan lihat kasus per kasus. Kalau bisa dibantu lewat Bazis ya akan kami bantu," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (4/9/2017).
Kendati demikian, ada pengecualian bagi warga lansia yang tinggal sendiri atau tanpa sanak saudara.
(Baca juga: Kadis Perumahan: Tunggakan Rusun Naik Lagi Nih, Jadi Rp 33 Miliar)
Menurut Djarot, warga lansia yang tinggal sendirian itu akan dirawat di panti karena dianggap membutuhkan perhatian khusus dari pemerintah.
"Kalau tinggal sendiri ya, tetapi kalau masih ada keluarganya ya monggo silakan. Jadi kita lihat kasusnya, tidak bisa digeneralisasi," kata Djarot.
Kepala Bidang Pembinaan, Penertiban, dan Peran Serta Masyarakat Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta Meli Budiastuti mengatakan, total tunggakan sewa rusun kini mencapai Rp 33 miliar.
Sementara itu, pemasukan dari warga yang menunggak sewa rusun baru sekitar Rp 6 miliar.
(Baca juga: Pemasukan dari Penunggak Rusun di DKI Baru Rp 6 Miliar)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.