Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ITDP: Setelah Motor Dilarang, Pembatasan Mobil Harus Diwacanakan

Kompas.com - 05/09/2017, 12:52 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Direktur Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) Indonesia, Yoga Adiwinarto menilai pemerintah harus mulai menyusun kebijakan pembatasan penggunaan mobil di Jakarta.

Menurut Yoga, keberadaan mobil di Jakarta harus dibatasi agar tidak ada kesan tebang pilih karena perluasan pelarangan sepeda motor direncanakan segera diterapkan di Jakarta Pusat.

"Saya pikir setelah motor dilarang, pembatasan mobil juga harus diwacanakan," kata Yoga kepada Kompas.com, Senin (4/9/2017).

Yoga menilai kebijakan ganjil-genap yang sudah diterapkan belum signifikan menekan penggunaan mobil di Jakarta. Karena itu, dia menganggap perlu kebijakan lain untuk mendorong pengguna mobil pribadi beralih ke angkutan umum.

(baca: Angin Segar bagi Mereka yang Menolak Perluasan Area Pelarangan Sepeda Motor)

Selain menyiapkan penerapan jalan berbayar, Yoga mengatakan cara lain yang perlu dilakukan untuk membatasi mobil adalah mempercepat pengurangan lajur kendaraan di jalan protokol untuk diubah menjadi trotoar.

"Bisa ditambah dengan pembatasan parkir dan kenaikan tarif parkir. Cara ini akan efektif mendorong pengendara mobil pindah ke angkutan umum. Yang mana hal itu akan sulit terjadi di motor jika tidak dibatasi," ucap Yoga.

Uji coba perluasan larangan sepeda motor di Jakarta rencananya mulai dilaksanakan pada 12 September 2017. Seperti yang sudah ditetapkan, uji coba perluasan sepeda motor dilakukan dari Bundaran Hotel Indonesia hingga Bundaran Senayan, yang artinya mencakup keseluruhan Jalan Jenderal Sudirman.

Yoga menyatakan mendukung kebijakan perluasan pelarangan motor. Menurut dia, adanya rencana perluasan larangan sepeda motor merupakan kesempatan bagus untuk memaksa pengendara motor beralih ke angkutan umum.

(baca: Perluas Larangan Sepeda Motor, DKI Tambah Bus Transjakarta Koridor I)

Namun agar adil, kembali dia menegaskan penerapan kebijakan tersebut juga harus dibarengi dengan pembatasan mobil.

"Karena dari sisi pemakaian space, memang kesannya kurang adil jika hanya membatasi motor. Karena mobil kan menggunakan space lebih banyak dibanding motor per unitnya," kata Yoga.

Kompas TV Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan pelaksanaan kebijakan pembatasan sepeda motor di Jalan Protokol Jakarta akan dilakukan secara bertahap.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com