Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perluasan Larangan Sepeda Motor Ditunda, "Bikers" Batal Unjuk Rasa

Kompas.com - 08/09/2017, 08:36 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Kehormatan Road Safety Association (RSA) Indonesia Rio Octaviano mengatakan, sejumlah komunitas pengendara sepeda motor atau bikers batal menggelar aksi unjuk rasa yang semula akan dilakukan pada Sabtu (9/9/2017) besok.

Aksi itu batal digelar menyusul keputusan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat yang menunda perluasan larangan sepeda motor melintas hingga Jalan Jenderal Sudirman atau Bundaran Senayan.

"Terkait konvoi aksi damai, kami memutuskan untuk menggantinya dengan penyampaian pendapat dan sikap di LBH Jakarta pada Sabtu," ujar Rio melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Jumat (8/9/2017).

Sikap yang akan disampaikan, kata Rio, masih terkait dengan ditundanya perluasan larangan sepeda motor.

(Baca juga: Derasnya Kritik dan Batalnya Perluasan Larangan Sepeda Motor...)

Selain itu, mereka akan menyampaikan beberapa pandangan terkait kebijakan yang masih dianggap diskriminatif, seperti pelarangan sepeda motor yang diberlakukan saat ini di sepanjang Jalan Medan Merdeka Barat hingga Jalan MH Thamrin (Bundaran Hotel Indonesia).

"Kepada Pemerintah Provinsi periode 2017-2022, kami menyerukan peninjauan kembali peraturan yang beraroma diskriminatif bagi pengguna jalan tertentu. Sabtu itu akan kami jabarkan secara detail beberapa tuntutannya," kata Rio.

Komunitas pengendara sepeda motor yang tergabung dalam Gerakan Aliansi Menentang Pembatasan Motor itu pun mengapresiasi keputusan Pemprov DKI Jakarta yang membatalkan uji coba perluasan larangan sepeda motor pada 12 September itu.

Adapun Djarot menunda uji coba perluasan larangan sepeda motor setelah menerima kajian dari Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah.

(Baca juga: Ini Alasan Dutundanya Pelarangan Sepeda Motor di Jalan Sudirman)

Djarot tidak ingin kebijakan ini diterapkan secara tergesa-gesa apalagi jika tiba-tiba kebijakan pelarangan motor diubah di tengah jalan.

"Tadi kadishub sudah saya panggil kemudian dia sudah memberikan kajiannya. Dari kajian itu saya perintahkan sementara tunda, spanduk-spanduk itu tolong dilepas," ujar Djarot, Kamis (7/9/2017).

Kompas TV Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan pelaksanaan kebijakan pembatasan sepeda motor di Jalan Protokol Jakarta akan dilakukan secara bertahap.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com