Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Chappy Hakim
KSAU 2002-2005

Penulis buku "Tanah Air Udaraku Indonesia"

Kenapa Beli Mobil Harus Bawa Surat Keterangan Punya Garasi?

Kompas.com - 17/09/2017, 07:24 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorAna Shofiana Syatiri

TOPIK populer belakangan ini adalah munculnya sebuah peraturan tentang tata cara beli mobil yaitu harus menyertakan "surat pernyataan punya garasi". Dari berbagai respons yang muncul, dalam garis besarnya selalu ada dua kubu yang kontra dan pro.   

Bagi yang setuju, pada umumnya mewakili mereka yang merasa sangat terganggu selama ini dengan mobil. Mereka adalah yang ruang publik di sekitar kediamannya banyak dipergunakan untuk parkir mobil para tetangga yang tidak memiliki garasi.   

Sedangkan mereka yang tidak setuju adalah sangat keberatan dengan aturan tersebut, yaitu mengapa beli mobil harus bawa surat keterangan punya garasi? Apakah berikutnya nanti akan keluar pula sebuah aturan bagi mereka yang akan membeli pakaian harus membawa juga surat pernyataan memiliki lemari pakaian?  

Intinya adalah peraturan tersebut sangat tidak logis. Mereka menekankan, tentang mengapa yang membeli mobil yang harus dibatasi, sementara sang penjual mobil berada dalam ruangan yang sangat bebas?

Terlepas dari pro dan kontra masalah aturan tersebut, sebenarnya ada sebuah pelajaran yang menarik yang dapat diperoleh dari keluarnya aturan tersebut. Sebuah pemikiran tentang betapa banyak sekali hubungannya antara mobil dengan garasi dan ruang publik.   

Ada sebuah jaring penghubung yang semakin lama menjadi semakin erat dan rapat yang kemudian memunculkan permasalahan serius. Apabila hal ini didalami lebih jauh lagi, maka sebenarnya masyarakat para pengguna mobil dan otoritas pemerintah pengelola ruang publik secara tidak langsung mendapatkan pelajaran betapa produk teknologi ternyata memang tidak bisa ditangani secara sepotong-sepotong.  

Contoh sederhana yang dapat disajikan adalah tentang sebuah tulisan menarik mengenai kisah seorang miliarder yang menginginkan dan kemudian berhasil memiliki "private luxury jet aircraft", pesawat terbang jet mewah pribadi.

Saat ditanyakan kepadanya, kapan saat yang paling berbahagia berkenaan dengan "private jet" yang Anda miliki? Jawabannya sangat mengejutkan. Dia mengatakan bahwa saat yang paling membahagiakan adalah di kala sang "private jet" sudah laku terjual lagi.   

Jawaban singkat yang mengandung banyak makna. Ternyata bukan soal pengeluaran uang yang tinggi, akan tetapi lebih kepada "kurangnya pengetahuan" yang dimilikinya tentang pesawat terbang.

Sang miliarder ternyata baru tahu bahwa memiliki sebuah jet pribadi tidak berarti dia bisa berangkat setiap saat dia mau bepergian. Pesawat terbang ternyata memiliki prosedur standar dari penggunaan yang sangat bergantung kepada jam terbang yang akan digunakan.  

Berikutnya lagi, Ia juga baru tahu bahwa pesawat terbang tidak cukup untuk isi oli dan isi bahan bakar kemudian terbang. Pesawat terbang ternyata punya standar siklus perawatan yang rada rumit berkenaan dengan mesin dan peralatan navigasi serta kerangka pesawat beserta sistem air conditioning di cabin dan lain-lainnya.   

Pesawat terbang ternyata memerlukan pilot yang setiap 6 bulan harus dicek ulang keterampilannya dan juga dicek ulang kondisi kesehatannya. Sang Pilot ternyata juga harus melaksanakan "refreshing training" bila pada kurun waktu tertentu tidak terbang alias nganggur.

Pilot ternyata harus mempersiapkan terlebih dahulu pesawat terbang yang akan digunakan untuk terbang, bersama dengan petugas teknik yang bertanggung jawab terhadap kesiapan pesawat untuk terbang. Pendeknya "sangat ribet", jauh di luar perkiraannya yang mengira bahwa punya pesawat terbang sendiri menjadi lebih mudah.

Akhirnya sampai kepada kesimpulan bahwa jauh lebih "simple" bepergian dengan maskapai penerbangan saja. Maka dijuallah pesawat terbang jet mewah pribadi yang ternyata hanya membuat pusing belaka.

Menjual pesawat terbang ternyata juga baru diketahui bahwa tidak mudah, maka jadilah saat yang paling berbahagia adalah pada saat sang pesawat terbang "laku-terjual kembali".

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dekat Istana, Lima dari Sebelah RT di Tanah Tinggi Masuk dalam Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari Sebelah RT di Tanah Tinggi Masuk dalam Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Megapolitan
Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Megapolitan
Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel | Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran

[POPULER JABODETABEK] Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel | Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com