JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menyebutkan, persoalan umrah di Indonesia telah menimbulkan keresahan semenjak kasus First Travel (FT) diungkap.
Tak kurang dari 22.000 pengaduan masuk ke YLKI terkait permasalahan umrah. Mereka yang mengadu adalah para calon jemaah yang gagal diberangkatkan beberapa biro umrah.
"Ada enam perusahaan biro umrah yang diadukan ke YLKI dengan total pengaduan sebanyak 22.000 dan yang paling tinggi adalah FT sebanyak 17.000 aduan serta kedua PT Assyifa Mandiri Wisata atau Kafilah Rindu Ka'bah (KRK) sebanyak 3.065 aduan," kata Tulus kepada wartawan, di Kantor YLKI Jakarta, Jumat (22/9/2017).
Baca: Kerugian Calon Jemaah Kafilah Rindu Kabah Capai Rp 50 Miliar
Selain FT dan KRK, biro umrah lainnya yang diadukan calon jemaahnya adalah Hannien Tour dengan total 1.800 aduan.
Selebihnya adalah biro-biro umrah kecil dengan total puluhan hingga ratusan aduan.
"Intinya yang besar ini ada tiga perusahaan dan itu masih banyak pengaduan-pengaduan yang masuk dari berbagai kota tetapi tidak detil," tutup Tulus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.