Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suriyah Tersetrum 30 Menit hingga Tubuhnya Berasap dan Meninggal

Kompas.com - 27/09/2017, 13:06 WIB
Sherly Puspita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Rusyati, pemilik warung yang terletak tepat di depan tempat kejadian tersetrumnya Suriyah (49), di Jalan Percetakan Negara, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, mengatakan bahwa Suriyah tersetrum sekitar 30 menit.

Saat tersetrum, kata Rusyati, Suriyah sempat berteriak minta tolong hingga lemas dan meninggal dunia.

Menurut Rusyati, Suriyah tersetrum sekitar pukul 08.00, dan petugas penyelamatan dari Dinas Pemadam Kebakaran tiba di lokasi sekitar pukul 09.00. Saat itu di lokasi sedang gerimis.

"Tiba-tiba korban teriak minta tolong," ujar Rusyati, saat ditemui Kompas.com di dekat lokasi tersetrumnya Suriyah, Rabu (27/9/2017).

(baca: Warga Sempat Menolong Korban Tersetrum dengan Kayu dan Bambu)

Rusyati menjelaskan, warga di sekitar lokasi kejadian sempat mencoba menolong ibu dua anak tersebut. Beberapa warga yang sedang minum kopi di warung Rusyati juga ikut berusaha menolong Suriyah.

Ketika dilihat lebih dekat, kata Rusyati, Suriyah sudah berada di antara dua tiang listrik dalam kondisi kaki yang menempel pada tiang.

Warga kemudian mencoba menarik Suriyah dengan kayu dan bambu. Namun tubuh Suriyah yang menempel pada tiang listrik sulit ditarik hingga jiwanya tidak terselamatkan.

"Awalnya korban teriak minta tolong, tapi lama-lama lemas sampai enggak bersuara," ujar Rusyati.

Tubuh Suriyah, kata dia, tersetrum hingga berasap.

"Saya enggak berani lihat, cuma dari jauh itu kelihatan asap di kaki, perut, seram saya enggak berani lihat," ungkap Suriyah.

Beberapa saat kemudian petugas PLN datang ke lokasi dan mematikan aliran listrik.

"Setelah dimatikan listriknya korban baru bisa diambil dari dua tiang itu," ucap Rusyati

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com