Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imigrasi: Indonesia Jadi Negara Transit Pengguna Paspor Palsu

Kompas.com - 17/10/2017, 15:07 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Kantor Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta menemukan tren warga negara asing (WNA) pengguna paspor palsu tertangkap petugas imigrasi saat mereka mendarat di Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta. Kesamaan dari para pengguna paspor palsu ini adalah selalu datang dari Malaysia ke Indonesia sebelum kemudian merencanakan terbang ke negara tujuannya.

"Sepertinya saat ini Indonesia dijadikan tempat singgah sebelum ke negara tujuan yang diinginkan oleh mereka dari sindikat (pemalsu paspor) yang ada di Malaysia," kata Kepala Bidang Pendaratan dan Izin Masuk Kantor Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta, Ronni Fajar Purba, melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Selasa (17/10/2017).

Ronni mengungkapkan, belum genap 24 jam, petugas di lapangan kembali menemukan kasus serupa pada Selasa pagi. WNA pengguna paspor palsu tiba di Terminal 2 Kedatangan Bandara Soekarno-Hatta. Senin kemarin, dua warga negara Pakistan tiba dengan paspor Inggris palsu yang mereka peroleh dari sebuah agen di Malaysia.

Baca juga: 2 WN Pakistan di Soetta yang Palsukan Paspor Inggris Mengaku Tak Terkait Penyelundupan Manusia

"Untuk yang hari ini, ada warga negara Pakistan lagi atas inisial GW dan FW yang menggunakan paspor Inggris dan Amerika yang palsu. Mereka membayar untuk paspor palsu itu seharga 1,5 juta Rupee Pakistan, sudah termasuk dengan tiket," kata Ronni.

Petugas awalnya mencurigai bentuk fisik paspor yang berbeda dengan biasanya. GW dan FW dibawa ke ruang kontrol untuk pemeriksaan mendalam, dan di sana didapat bahwa ada kejanggalan, berupa lembar paspor yang tebalnya tidak sesuai, cap yang tampak tidak semestinya, hingga tanda tangan mereka yang berbeda dengan yang ada di paspor.

"Setelah tasnya digeledah, ditemukan paspor Pakistan dan mereka mengakui sebagai warga negara Pakistan," ujar Ronni.

Dari pemeriksaan sementara, keduanya berencana akan ke Kanada untuk mencari hidup yang lebih baik. Setelah diperiksa lebih lanjut, pihak imigrasi memutuskan untuk memulangkan keduanya sesuai embarkasi awal, yakni ke Malaysia, dengan penerbangan Lion Air pukul 21.00 WIB nanti malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com