Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Didakwa Memiliki Satwa Dilindungi dan Senpi, Gatot Sebut Kasusnya Rekayasa

Kompas.com - 17/10/2017, 16:56 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gatot Brajamusti mengajukan eksepsi atau keberatan atas dakwaan yang dijatuhkan kepadanya terkait kepemilikan satwa yang dilindungi dan senjata api, Selasa (17/10/2017).

Gatot memohon agar majelis hakim membatalkan dakwaan jaksa dan membebaskannya, sebab Gatot dan penasihat hukumnya meyakini kasusnya direkayasa.

"Rekayasa tindak pidana sangat kentara selama proses penyelidikan, penyidikan, hingga pelimpahan perkara karena hukum acara pidana tidak dijalankan dengan sesuai," kata penasihat hukum Gatot di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa petang.

Penasihat hukum beralasan Gatot langsung menyandang status tersangka dalam dua perkara ini tanpa pernah dimintai klarifikasi. Mereka meyakini harusnya, polisi melakukan penyelidikan terlebih dahulu dengan memeriksa Gatot sebagai saksi.

"Bahwa terdakwa belum pernah dimintai keterangan sebagai saksi, mengabaikan asas praduga tak bersalah dan prosedur penetapan terdakwa lazimnya didahului penyelidikan," ujar penasihat hukum.

Baca: Jalani Sidang Lanjutan, Gatot Brajamusti Ajukan Eksepsi

Selain itu, surat dakwaan yang disusun jaksa penuntut umum dianggap obscuur libel atau kabur. Penasihat hukum menyebut dalam surat dakwaan, tidak dijabarkan unsur-unsur pidananya.

Penasihat hukum juga meyakini jaksa penuntut umum tidak bekerja secara profesional karena tidak menyerahkan surat dakwaan bersamaan dengan pelimpahan Gatot. Kuasa hukum mengaku tidak dikabari jadwal sidang dan baru membaca dakwaan setelah sidang perdana.

"Kami memohon hakim menerima eksepsi untuk seluruhnya, menyatakan BAP dari Polda Metro Jaya melanggar ketentuan dan BAP tersebut batal demi hukum, dan surat dakwaan JPU batal demi hukum atau setidaknya tidak dapat diterima," kata penasihat hukum.

Baca: Gatot Didakwa Simpan Satwa dan Pistol secara Ilegal

Kompas TV Gatot Divonis 8 Tahun Penjara & Denda Rp 1 Miliar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Megapolitan
Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Megapolitan
Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Megapolitan
PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Megapolitan
Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com