Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menculik dan Menjual Anak Rp 4 Juta, Syamsul Bahri Ditangkap Polisi

Kompas.com - 31/10/2017, 08:02 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menangkap Syamsul Bahri (25), pelaku penculikan anak di wilayah Penjaringan, Jakarta Utara. Syamsul ditangkap oleh Anggota Reskrim Polsek Penjaringan saat tengah berada di Cianjur, Jawa Barat.

Menurut keterangan Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Dwiyono, Syamsul merupakan tetangga dari korban penculikan yang bernama ALF (3) di kawasan Muara Baru, Penjaringan. Adapun modus yang digunakan Syamsul adalah dengan berpura-pura mengajak korban membeli makanan di warung.

"Setelah berhasil mengajak korban, pelaku langsung membawa kabur ke Banten. Jadi pelaku ini hanya berpura-pura mengajak korban dengan membelikan makanan," ungkap Dwiyono dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (30/10/2017) malam.

Baca juga : Ditukar Tahanan, Boko Haram Lepas 82 Siswi Korban Penculikan

Setelah dibawa ke Banten, Syamsul kemudian menjual ALF seharga Rp 4 juta ke pasangan suami istri yang belum memiliki keturunan. Di sisi lain, orangtua korban pun melapor ke pihak kepolisian bahwa anaknya telah dibawa pergi Syamsul.

"Dengan adanya laporan orang tua korban tersebut, kami langsung bergerak untuk menangkap pelaku dan pelaku berhasil ditangkap di Cianjur Jawa Barat," imbuh Dwiyono.

Berdasarkan pengakuan Syamsul, ALF dijual dengan dalih bahwa ia merupakan anak yatim piatu. Sementara uang hasil penjualan ALF tersebut digunakan untuk berfoya-foya dan membeli handphone.

"Kami mengimbau kepada seluruh orang tua agar berhati-hati untuk mengawasi anaknya. Kemdian pelaku ini akan dikenakan Pasal 76 Huruf F UU RI No. 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU RI No. 23 tahun 2002  tentang perlindungan anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Jaksel Sidak Dua Restoran di Melawai yang Dikeluhkan Warga Sebabkan Parkir Liar

Pemkot Jaksel Sidak Dua Restoran di Melawai yang Dikeluhkan Warga Sebabkan Parkir Liar

Megapolitan
Senangnya Laim, Tak Perlu Lagi Timba Air 40 Liter di Sumur Tua Hutan Setiap Hari

Senangnya Laim, Tak Perlu Lagi Timba Air 40 Liter di Sumur Tua Hutan Setiap Hari

Megapolitan
Kesaksian Jemaat soal Perselisihan Penggunaan Gereja di Cawang yang Berujung Bentrok

Kesaksian Jemaat soal Perselisihan Penggunaan Gereja di Cawang yang Berujung Bentrok

Megapolitan
Terkait PPDB di Jakarta, Disdik DKI Diminta Evaluasi Kuota dan Jangkauan Jalur Zonasi

Terkait PPDB di Jakarta, Disdik DKI Diminta Evaluasi Kuota dan Jangkauan Jalur Zonasi

Megapolitan
PPDB 'Online' Diklaim Efektif Cegah Adanya 'Siswa Titipan'

PPDB "Online" Diklaim Efektif Cegah Adanya "Siswa Titipan"

Megapolitan
Putusan Bawaslu: Dharma Pongrekun-Kun Wardana Boleh Perbaiki Berkas Pencalonan Pilkada Jakarta

Putusan Bawaslu: Dharma Pongrekun-Kun Wardana Boleh Perbaiki Berkas Pencalonan Pilkada Jakarta

Megapolitan
Polisi Identifikasi Provokator Pembakar Panggung Konser Lentera Festival Tangerang

Polisi Identifikasi Provokator Pembakar Panggung Konser Lentera Festival Tangerang

Megapolitan
Kapolres Depok Bakal Razia Ponsel Anggotanya demi Cegah Judi Online

Kapolres Depok Bakal Razia Ponsel Anggotanya demi Cegah Judi Online

Megapolitan
Warga Melawai Keluhkan Kegaduhan Aktivitas Restoran dan Parkir Liar di Sekitar Permukiman

Warga Melawai Keluhkan Kegaduhan Aktivitas Restoran dan Parkir Liar di Sekitar Permukiman

Megapolitan
Tak Perlu Lagi ke Sumur Tua, Warga Desa Lermatang Akhirnya Bisa Merasakan Air Bersih Bantuan Kemensos

Tak Perlu Lagi ke Sumur Tua, Warga Desa Lermatang Akhirnya Bisa Merasakan Air Bersih Bantuan Kemensos

Megapolitan
Aksi Teatrikal Demo Tolak Tapera Aliansi BEM Bogor, Tampilkan Karikatur Jokowi dan Tabur Bunga

Aksi Teatrikal Demo Tolak Tapera Aliansi BEM Bogor, Tampilkan Karikatur Jokowi dan Tabur Bunga

Megapolitan
Aksi Dina Ukur Jarak Rumah ke SMA Depok Pakai Meteran, Terpaut 120 Meter tapi Anaknya Tak Lolos PPDB

Aksi Dina Ukur Jarak Rumah ke SMA Depok Pakai Meteran, Terpaut 120 Meter tapi Anaknya Tak Lolos PPDB

Megapolitan
PPDB Jalur Zonasi, Ketua Posko Wilayah 2 Jaksel: Calon Siswa Minimal Harus Tinggal 1 Tahun

PPDB Jalur Zonasi, Ketua Posko Wilayah 2 Jaksel: Calon Siswa Minimal Harus Tinggal 1 Tahun

Megapolitan
Nakes RSUD Koja Demo karena Gaji ke-13 Dipotong

Nakes RSUD Koja Demo karena Gaji ke-13 Dipotong

Megapolitan
Siasat Preman yang Getok Tarif Parkir ke Bus Wisata: Buntuti dan Adang Bus, lalu Larang Parkir di Stasiun Gambir

Siasat Preman yang Getok Tarif Parkir ke Bus Wisata: Buntuti dan Adang Bus, lalu Larang Parkir di Stasiun Gambir

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com