Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies-Sandi Pertimbangkan Ojek Daring Sebelum Tata Tanah Abang

Kompas.com - 03/11/2017, 20:04 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, salah satu pertimbangan ditundanya penataan kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, yakni keberadaan pengemudi ojek daring di sana.

Menurut Sandi, para pengemudi ojek daring yang biasa menunggu pesanan penumpang di sana belum siap dengan konsep penataan yang ditawarkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Yang akhirnya memastikan kami harus menunda (penataan kawasan Tanah Abang) ini karena permintaan dari teman-teman online (pengemudi ojek daring). Mulai dari Go-Jek, Uber, dan Grab yang merupakan sarana lanjutan transportasi di sana," ujar Sandi di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (3/11/2017).

Baca juga : Anies-Sandi Tunda Penataan Kawasan Tanah Abang

Sandi mengatakan, para pengemudi ojek daring masih membutuhkan waktu untuk mengikuti kebijakan yang akan diterapkan.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (2/11/2017).KOMPAS.com/NURSITA SARI Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (2/11/2017).
Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan kembali melakukan sosialisasi.

"Mereka membutuhkan waktu untuk mengadaptasi kemungkinan kebijakan yang akan kami ambil. Jadi sosialisasinya itu dibutuhkan untuk beberapa hari ke depan," kata Sandi.

Baca juga : Anies: Tak Ada Sosialisasi Penataan Tanah Abang Sebelum Implementasi

Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Wijatmoko mengatakan, instansinya saat ini menyediakan tempat tunggu penumpang bagi ojek daring dan ojek pangkalan.

Ojek pangkalan dikumpulkan di Jatibaru Bengkel, sementara ojek daring dikumpulkan di Jatibaru.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengatur ulang zonasi ojek daring dan ojek pangkalan dalam penataan kawasan Tanah Abang.

"Kami coba bicara sama teman-teman di ojek aplikasi dan pangkalan. Rencana kami mau atur zonasinya kembali, sehingga bisa lebih baik dan bisa berdampingan," ujar Sigit.

Baca juga : Tukang Ojek Tanah Abang Ngamuk Saat Diangkut Satpol PP

Rencananya, tempat tunggu bagi ojek daring dan ojek pangkalan akan digabungkan.

Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Widjatmoko, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (3/4/2017).Kompas.com/Kurnia Sari Aziza Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Widjatmoko, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (3/4/2017).
Dinas Perhubungan DKI Jakarta sudah mengukur ketersediaan lahan untuk menampung 387 sepeda motor.

"Kami ingin lebih mendekatkan lagi, kami juga menghitung berapa jumlah mereka. Dari space yang ada saat ini, hitungan kami kan bisa menampung 387 untuk roda dua, saya rasa cukup sehingga mereka bisa beriringan di sana," ucap Sigit.

Kompas TV Anies juga menjelaskan akan mencari solusi bagi semua pemegang kepentingan di kawasan tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com