JAKARTA, KOMPAS.com - Corporate Secretary PT MRT Jakarta Tubagus Hikmatullah mengatakan, pengendara motor yang terkena beton pembatas atau parapet konstruksi layang mass rapid transit (MRT) yang jatuh tidak mengalami luka berat.
Korban yang diketahui bernama Syamsuddin itu mengalami memar di kaki.
"Korban atas nama Syamsuddin. Luka di pergelangan kaki memar, tidak ada luka serius," ujar Hikmat melalui pesan singkat, Jumat (3/11/2017) malam.
Hikmat menuturkan, Syamsuddin segera dibawa ke Rumah Sakit Pertamina oleh pihak kontraktor untuk diobati. Syamsuddin sudah diperbolehkan pulang setelah menjalani pemeriksaan.
"Sudah mau pulang dari RS," kata Hikmat.
Baca juga : Beton MRT yang Jatuh di Kebayoran Mengenai Pengendara Motor
Overhead catenary system (OCS) parapet seberat tiga ton jatuh di Jalan Wijaya II, Jakarta Selatan, sekitar pukul 21.00. Awalnya, parapet akan dipasang menggunakan truk crane berkapasitas 10 ton dengan posisi di atas lintasan MRT yang sudah rampung.
Namun saat pemasangan, tiba-tiba crane tidak beroperasi dengan stabil, menyebabkan OCS parapet jatuh. Sebelum terjatuh ke jalan, OCS parapet sempat tertahan truk crane dan parapet yang telah terpasang.
"Hingga pukul 23.00, proses evakuasi di lapangan sedang berlangsung dan perwakilan manajemen MRT Jakarta dan kontraktor dalam perjalanan menuju ke RS Pertamina untuk memastikan korban mendapatkan perawatan yang memadai," ujar Hikmat.
Baca juga : Pembatas Beton MRT Roboh di Kebayoran Baru
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.