JAKARTA, KOMPAS.com — Pengelola Rusun Pesakih atau dikenal dengan Rusun Daan Mogot, Jakarta Barat, menerima informasi bahwa program pangan murah untuk para penghuni rusun hanya sampai November 2017 ini.
"Infonya, sih, begitu (program pangan murah terakhir November)," kata pengelola Rusun Daan Mogot, Yulia Hariani, kepada Kompas.com, Jumat (24/11/2017).
Program pangan murah yang biasa diterima warga rusun di antaranya daging sapi 1 kg, daging ayam 1 ekor, telur 15 butir, dan beras 5 kg. Untuk mendapatkan pangan murah itu, warga cukup membayar Rp 85.500 menggunakan Kartu Jakarta Pintar (KJP) atau kartu ATM Bank DKI.
Namun, Yulia belum bisa memastikan apakah program pangan murah itu benar-benar ditiadakan di Rusun Daan Mogot. Sebab, informasi yang didapatkannya hanya sebatas itu.
Baca juga: Katanya KJP Plus, Kok, Malah Minus?
Warga Rusun Daan Mogot rupanya sudah mengetahui hal tersebut. Beberapa penghuni rusun menyayangkan jika program pangan murah dihentikan.
"Infonya bulan ini terakhir, gimana, ya? Bingung kita," kata Rini, salah seorang penghuni rusun.
Baca juga: Pemegang KJP: Tidak Ada Daging Tidak Apa-apa, Mending Diganti Beras
Menurut Rini, dengan adanya program pangan murah, dirinya merasa terbantu karena bahan makanan yang didapatnya bisa dibeli dengan harga yang terbilang murah.
"Padahal, sudah membantu banget itu program pangan murah," ucap Rini.
"Kapan lagi saya sama anak-anak bisa makan daging murah," ujarnya.
Sopiah yang tinggal di Blok C Rusun Daan Mogot juga mengeluhkan hal yang sama. Menurut dia, jika di Rusun Daan Mogot program tersebut dihapuskan, dirinya akan menyambangi rusun lain yang masih menerapkan program pangan murah.
"Nyari ke rusun lain, mudah-mudahan bisa dan masih ada," kata Sopiah yang telah tinggal di Blok C selama dua tahun ini.
Baca juga: Dharma Jaya Tak Dapat PMD, Pemegang KJP Tak Lagi Dapat Daging Murah?
"Mereka juga enggak tahu, katanya nanti Januari dikabari lagi," ucapnya.
Slamet, seorang penjual bakso di Rusun Daan Mogot, mengatakan, meski dirinya tidak memakai daging sapi dari program pangan murah untuk konsumsi sehari-hari bahan pokok, program itu cukup membantu.
"Belanja jadi irit. Di pasar mana ada daging sapi sekilo Rp 35.000, cuma di program ini saja," ucap Slamet.
PD Dharma Jaya sebagai BUMD DKI tidak mendapat penyertaan modal dari Pemprov DKI Jakarta. Padahal, BUMD ini yang selama ini menyuplai daging murah untuk para pemegang KJP.
Menanggapi kekhawatiran ini, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno memastikan bahwa subsidi daging murah untuk penerima KJP tetap ada.
Baca juga: Sandiaga Pastikan Subsidi Daging Murah untuk Penerima KJP Aman