Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Rusun Daan Mogot Khawatir karena Info Pangan Murah Dihentikan

Kompas.com - 24/11/2017, 11:44 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengelola Rusun Pesakih atau dikenal dengan Rusun Daan Mogot, Jakarta Barat, menerima informasi bahwa program pangan murah untuk para penghuni rusun hanya sampai November 2017 ini.

"Infonya, sih, begitu (program pangan murah terakhir November)," kata pengelola Rusun Daan Mogot, Yulia Hariani, kepada Kompas.com, Jumat (24/11/2017).

Program pangan murah yang biasa diterima warga rusun di antaranya daging sapi 1 kg, daging ayam 1 ekor, telur 15 butir, dan beras 5 kg. Untuk mendapatkan pangan murah itu, warga cukup membayar Rp 85.500 menggunakan Kartu Jakarta Pintar (KJP) atau kartu ATM Bank DKI.

Namun, Yulia belum bisa memastikan apakah program pangan murah itu benar-benar ditiadakan di Rusun Daan Mogot. Sebab, informasi yang didapatkannya hanya sebatas itu.

Baca juga: Katanya KJP Plus, Kok, Malah Minus?

Ratusan warga mengantre pembelian daging murah di Kantor Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (15/12/2016).Nurito / Beritajakarta.com Ratusan warga mengantre pembelian daging murah di Kantor Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (15/12/2016).
"Saya belum bisa memastikan juga," ucapnya.

Warga Rusun Daan Mogot rupanya sudah mengetahui hal tersebut. Beberapa penghuni rusun menyayangkan jika program pangan murah dihentikan.

"Infonya bulan ini terakhir, gimana, ya? Bingung kita," kata Rini, salah seorang penghuni rusun.

Baca juga: Pemegang KJP: Tidak Ada Daging Tidak Apa-apa, Mending Diganti Beras

Menurut Rini, dengan adanya program pangan murah, dirinya merasa terbantu karena bahan makanan yang didapatnya bisa dibeli dengan harga yang terbilang murah.

"Padahal, sudah membantu banget itu program pangan murah," ucap Rini.

Anggota PPSU manfaatkan operasi daging murah yang diadakan pemerintah di Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat, Rabu (7/12/2016)Kompas.com/David Oliver Purba Anggota PPSU manfaatkan operasi daging murah yang diadakan pemerintah di Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat, Rabu (7/12/2016)
Rini mengeluhkan, jika program tersebut benar-benar dihapus, dirinya dan keluarga akan sulit mengonsumsi daging, apalagi harga daging di pasaran saat ini menurutnya cukup mahal.

"Kapan lagi saya sama anak-anak bisa makan daging murah," ujarnya.

Sopiah yang tinggal di Blok C Rusun Daan Mogot juga mengeluhkan hal yang sama. Menurut dia, jika di Rusun Daan Mogot program tersebut dihapuskan, dirinya akan menyambangi rusun lain yang masih menerapkan program pangan murah.

"Nyari ke rusun lain, mudah-mudahan bisa dan masih ada," kata Sopiah yang telah tinggal di Blok C selama dua tahun ini.

Antrean daging murah bagi pemegang Kartu Jakarta Pintar di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (30/6/2016)..Nibras Nada Nailufar Antrean daging murah bagi pemegang Kartu Jakarta Pintar di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (30/6/2016)..
Sopiah pun mempertanyakan mengapa pengelola Rusun Daan Mogot tidak bisa menjelaskan mengapa program tersebut ditiadakan.

Baca juga: Dharma Jaya Tak Dapat PMD, Pemegang KJP Tak Lagi Dapat Daging Murah?

"Mereka juga enggak tahu, katanya nanti Januari dikabari lagi," ucapnya.

Slamet, seorang penjual bakso di Rusun Daan Mogot, mengatakan, meski dirinya tidak memakai daging sapi dari program pangan murah untuk konsumsi sehari-hari bahan pokok, program itu cukup membantu.

"Belanja jadi irit. Di pasar mana ada daging sapi sekilo Rp 35.000, cuma di program ini saja," ucap Slamet.

PD Dharma Jaya sebagai BUMD DKI tidak mendapat penyertaan modal dari Pemprov DKI Jakarta. Padahal, BUMD ini yang selama ini menyuplai daging murah untuk para pemegang KJP.

Menanggapi kekhawatiran ini, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno memastikan bahwa subsidi daging murah untuk penerima KJP tetap ada.

Baca juga: Sandiaga Pastikan Subsidi Daging Murah untuk Penerima KJP Aman

Kompas TV Polres Jaksel dan Bulog Gelar Pasar Murah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Megapolitan
Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Penganggur di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Penganggur di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com