Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Penghuni dan "Tenant" Cinere Bellevue "Digantung" Pengelola

Kompas.com - 09/12/2017, 09:02 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah peristiwa kebakaran pada 4 Oktober 2017 lalu dan tak kunjung mendapat kejelasan terkait ganti rugi dan kompensasi, para penghuni yang merupakan kebakaran Cinere Bellevue mal dan apartemen mulai memberanikan diri untuk melaporkan nasibnya ke berbagai instansi.

Seperti pada Jumat (8/12/2017) kemarin, para tenant mal korban kebakaran mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Depok. Sekitar 20 orang perwakilan dari tenant mal datang dengan maksud mediasi serta mengadukan nasib outlet dan biaya ganti rugi serta kompensasi.

"Kami mengadukan kejelasan nasib kami karena sampai saat ini pihak pengelola tidak ada yang memberikan kejelasan ganti rugi," kata Catherine salah seorang penghuni Cinere Bellevue kepada Kompas.com di Depok, Jumat (8/12/2017).

Saat menyambangi DPRD Kota Depok pukul 14.00 WIB, para perwakilan korban kebakaran Cinere Bellevue diterima oleh Ketua dan Wakil Ketua Komisi C DPRD Depok. Setelah satu jam berada di dalam ruang mediasi, para korban hanya membawa tangan hampa.

Baca juga : Cerita Korban Kebakaran Cinere Bellevue yang Hampir 2 Bulan Tinggal di Hotel

Sebab, pengelola mal dan apartemen Cinere Bellevue yakni PT Mega Pesanggrahan Indah (MPI) tak menghadiri proses mediasi pertama yang digelar oleh DPRD Kota Depok.

Tak putus asa melaporkan pengelola

Para penghuni Cinere Bellevue menunggu kepastian dari manajemen PT Mega Pesanggrahan Indah, Sabtu (2/12/2017) terkait nasib hunian mereka yang terdampak kebakaran Oktober laluKompas.com/Setyo Adi Para penghuni Cinere Bellevue menunggu kepastian dari manajemen PT Mega Pesanggrahan Indah, Sabtu (2/12/2017) terkait nasib hunian mereka yang terdampak kebakaran Oktober lalu
Meski proses mediasi pertama tidak dihadiri oleh pihak pengelola mal dan apartemen, namun para korban tetap menunggu proses mediasi kedua yang akan digelar pada pekan depan.

Jika pada proses mediasi kedua dan ketika tidak juga dihadiri pihak pengelola, para korban meminta pihak kepolisian berdasarkan rekomendasi DPRD Kota Depok untuk memanggil dan menjemput paksa pihak pengelola.

"Ini baru sekali tidak hadir, kalau 3 kali masih mangkir dijemput paksa oleh pihak kepolisian berdasarkan rekomendasi DPRD Kota Depok," kata Kasah Hakim salah seorang tenant mal.

Baca juga : Polisi Hentikan Penyelidikan Kebakaran Apartemen Cinere Bellevue

Selain mengadukan pihak pengelola ke DPRD Kota Depok, para korban juga berencana melaporkan kejadian tersebut ke Polri. Adapun alasan para korban melapor ke Polri karena para korban tidak mempercayai hasil penyelidikan yang dilakukan Polsek Limo Depok.

"Penyelidikan dihentikan karena ada hasil penyelidikan dari Polsek Limo yang menyebutkan itu force majeure, mana mungkin itu force majeure, karena sebelum-sebelumnya fasilitas mal dan apartemen sudah bermasalah, kalau force majaeure itu misalnya instalasi listriknya tersambar petir, tapi ini kan tidak," kata Catherine.

Maka dari itu, para korban berencana melaporkan langsung kasus ini ke Polri dengan harapan menemukan keadilan dan fakta yang sesungguhnya.

Alasan pengelola tak hadiri mediasi

Pada Jumat (8/12/2017) malam, PR Manager PT Megapolitan Developments Tbk Marcel Candra menghubungi Kompas.com dan mengatakan alasan mengapa pihaknya tak datang di proses mediasi pertama yang digelar oleh DPRD Kota Depok.

"Kami sedang ada meeting, jadi mohon maaf baru merespons," ucap Marcel.

Apartemen Cinere Bellevue mengalami kebakaran pada Oktober lalu.Ridwan Aji Pitoko/KOMPAS.com Apartemen Cinere Bellevue mengalami kebakaran pada Oktober lalu.
Alasan tersebut sepertinya tak diterima oleh para korban dan juga Komisi C DPRD Kota Depok. Sebab, mediasi antara pengelola dan korban kebakaran telah diagendakan sebelumnya. Bahkan, Komisi C DPRD Kota Depok telah menyurati pihak pengelola untuk menghadiri proses mediasi.

Proses mediasi akan kembali dilakukan pada pekan depan, hingga pihak korban dengan pengelola dan pengembang bertemu di DPRD Kota Depok. Adapun tuntutan yang akan disampaikan pada saat proses mediasi yakni permintaan kompensasi ganti rugi pascakebakaran.

Kompas TV Sebagian penghuni Apartemen Cinere Bellevue dipindah ke sejumlah hotel di sekitar lokasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com