Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Djakarta Warehouse Project", Ditolak Ormas, Didukung Sandiaga

Kompas.com - 13/12/2017, 08:47 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Djakarta Warehouse Project atau DWP merupakan festival musik tahunan bergenre electronic dance music (EDM) yang digelar di DKI Jakarta. Tahun ini, DWP akan berlangsung pada 15 hingga 16 Desember, di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.

Rencana digelarnya acara ini menuai pro dan kontra. Satu sisi, acara ini telah mendapatkan persetujuan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata DKI Jakarta. Di sisi lain, penyelenggaraan acara ini ditolak beberapa organisasi masyarakat.

Bang Japar, Front Pembela Islam (FPI) Kemayoran, bersama sejumlah ormas, elemen masyarakat, dan Aliansi Masyarakat Kemayoran bersatu menolak penyelenggaraan DWP. Alasannya, geelaran musik tahunan itu dianggap sarat dengan kebudayaan barat dan dapat merusak moral bangsa.

Baca juga : Bang Japar Berniat Bicarakan DWP dalam Makan Siang Bersama Anies

Perwakilan ormas itu menyambangi Balai Kota untuk bertemu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Selasa (12/12/2017). Kedatangan mereka untuk membahas masalah ini. Namun, pertemuan tersebut gagal karena Anies tak berada di Balai Kota.

Didukung Sandiaga

Acara ini mendapatkan tanggapan positif dari Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno. Sandiaga menilai, DWP dapat berdampak baik bagi warga Jakarta karena berpotensi menciptakan lapangan pekerjaan.

Menurut Sandiaga, banyak warga yang saat ini kesulitan mencari pekerjaan. DWP 2017 bisa menjadi salah satu alternatif menciptakan lapangan pekerjaan.

"Kegiatan-kegiatan ini bisa menyerap antara 300-400 lapangan pekerjaan dan tentunya juga mulai dari persiapannya, penyiapannya, eksekusinya," kata Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (11/12/2017).

Baca juga : Sandiaga Usul DWP 2017 Angkat Budaya Lokal yang Persatukan Warga

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, Senayan, Selasa (12/12/1017).KOMPAS.com/NURSITA SARI Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, Senayan, Selasa (12/12/1017).
Di sisi lain, dia menyadari adanya penolakan terhadap DWP 2017. Oleh karena itu, dia mengusulkan agar acara tersebut juga mengangkat budaya dan kearifan lokal Indonesia.

Dia juga berpesan agar acara tersebut dapat menyatukan warga.

"Saya titip pesan ada asupan budaya lokal yang bisa diangkat dan kearifan dan bagaimana bisa mempersatukan warga," ujar Sandiaga.

Baca juga : Sandi Tak Akan Larang DWP 2017 Selama Ciptakan Lapangan Kerja

Pihak kepolisian telah menerima surat pemberitahuan dari panitia penyelenggara mengenai kegiatan tersebut.

Polisi bahkan telah menyiapkan rencana pengamanan bagi terselenggaranya DWP 2017.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com