JAKARTA, KOMPAS.com - Penjaga pintu air Manggarai Jamal mengatakan, dirinya lebih mudah bekerja, ketika pintu air di sana ditambah pada 2015. Dia dan rekan-rekannya lebih mudah mengendalikan debit air yang masuk ke Ibu Kota.
Bertambahnya pintu air membuat kapasitas tampung pintu air Manggarai yang sebelumnya 305 kubik per detik menjadi 507 kubik per detik.
"Jadi aliran akan lebih cepat surut," ujar Jamal saat ditemui Kompas.com di pintu air Manggarai, Rabu (13/12/2017).
Jamal membandingkan kondisi kini dengan kondisi tahun 2007. Dia mengatakan, saat itu intensitas hujan jauh lebih tinggi dibanding hujan yang turun pekan ini. Belum lagi, hanya ada dua pintu di pintu air manggarai.
Baca juga : Antisipasi Banjir Kiriman, Lima Pintu Air Dibuka di Manggarai
Hal itu membuat penjaga kesulitan mengendalikan air yang berasal dari bendung Katulampa dan pintu air Depok.
"Kalau 2007 kemarin susah lah mengatur debit air. Dulu kan kami masih punya dua pintu saja," ujar Jamal.
Baca juga : Musim Hujan, Pintu Air Manggarai Masih Aman
Saat ini, ada lima pintu air di pintu air Manggarai. Dari catatan Kompas.com, banjir 2007 merupakan salah satu banjir terparah yang melanda Jakarta. Akibat peristiwa itu, tidak sedikit warga yang menjadi korban, baik itu hilang maupun meninggal dunia.
Dampak lain yang ditimbulkan adalah rumah hanyut, infrastruktur rusak, serta proyek konstruksi yang sedang berjalan memerlukan biaya lebih besar dan waktu yang lebih lama untuk diselesaikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.