Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Sebut Biaya Listrik Balai Kota Lebih dari Rp 1 Miliar Sebulan

Kompas.com - 13/12/2017, 21:36 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyebutkan, dalam sebulan biaya penggunaan listri di Balai Kota DKI Jakarta cukup mahal.

"Saya baru cek ke Biro Umum, kita bayar listrik per bulan di Balai Kota ini Rp 1 miliar lebih," ujarnya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (13/12/2017).

Ia mengatakan, itulah sebabnya ia sempat mengusulkan pemasangan alat penghemat daya di Balai Kota DKI Jakarta. Alat penghemat daya tersebut dapat menghemat 20 hingga 30 persen pengeluaran untuk pembayaran listrik Balai Kota.

"Kalau 20 persen sampai 30 persen berarti kita bisa hemat Rp 300 juta perbulan dikali 12 kita akan menghemat Rp 3,6 miliar (per tahun), kan banyak. Jadi lebih hemat," katanya.

Sandi kerap mengeluhkan pendingin ruangan atau AC (air conditioner) gedung Balai Kota DKI Jakarta yang terlalu dingin. Mengalami hal tersebut, Sandi merasa ada pemborosan energi di gedung Balai Kota.

Baca juga : Remang-remang Suasana Pendopo Balai Kota DKI Kini...

Pemborosan energi ini juga diduga dapat menjadi celah pemborosan anggaran APBD untuk pembayaran listrik di Balai Kota.

Saat itu bahkan Sandi telah melakukan pertemuan dengan perusahaan penyedia alat penghemat energi, PT Asbil Berca Indonesia.

Berdasarkan pengalaman PT Azbil Berca Indonesia, dengan alat penghematan energi dari perusahaan tersebut, penggunaan biaya energi sebuah gedung dapat dihemat sekitar 20 hingga 30 persen.

Baca juga : Sandiaga Sebut Suasana Remang-remang Balai Kota untuk Hemat Energi

Sandi pun telah membicarakan mengenai metode pembayaran alat yang disebutnya tak membutuhkan anggaran APBD. Namun, kini Sandi mengatakan rencana tersebut masih dalam kajian.

"Pengen diaudit dulu (soal rencana pemasangan alat penghemat energi), saya lagi cek sama Biro Umum kapan audit itu bisa dimulai. Katanya sih bisa turun 20 persen (pengeluaran untuk listrik)," ujar Sandi.

Kompas TV Pemprov DKI Jakarta berencana akan menutup jalan di Tanah Abang sebagai lokasi berjualan pedagang,
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com