Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/12/2017, 12:09 WIB
Setyo Adi Nugroho

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, PKL santai jika melihat ada petugas Satpol PP. Tetapi, kondisi ini tidak berlaku di sekitar kawasan Stasiun Jatinegara. PKL segera membereskan dagangannya ketika melihat keberadaan mereka.

Seperti pengamatan Kompas.com pada Kamis (14/12/2017) pagi. Sejumlah PKL yang berjualan di atas trotoar di kawasan stasiun Jatinegara, tepatnya di jalan Raya Bekasi Barat, tergopoh-gopoh merapikan barang dagangannya.

Ini dilakukan setelah mereka melihat dari jauh petugas Satpol PP melakukan penertiban.

"Ayo diangkut dulu. Pindah dulu," ucap seorang pedagang ke rekan-rekannya.

Baca juga : Koalisi Pejalan Kaki Sebut PKL Lebih Takut Wartawan daripada Satpol PP

Para pedagang yang kebanyakan berjualan rokok, makanan kecil, dan minuman di sekitar jembatan penyeberangan orang Stasiun Jatinegara mendorong gerobak jualannya menuju tempat parkir yang terletak di belakang trotoar tersebut.

Petugas Satpol PP menertibkan pedagang yang berada di trotoar di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur (14/12/2017). Kompas.com/Setyo Adi Petugas Satpol PP menertibkan pedagang yang berada di trotoar di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur (14/12/2017).
Salah seorang petugas parkir, Asep, mengungkapkan petugas satpol PP secara rutin menertibkan pedagang di sekitar stasiun Jatinegara hingga Pasar Mester. Mereka menertibkan pedagang yang berjualan menyentuh garis kuning atau guideline bagi penyandang disabilitas.

Baca juga : Lulung Minta Satpol PP Tak Sita Barang Dagangan PKL Tanah Abang

"Biasanya memang dirapikan. Ini soalnya trotarnya juga baru selesai diperbaiki. Jadi biar kelihatan rapi dan tertib," ucap Asep.

Pantauan Kompas.com, Satol PP tidak menindak PKL mengambil gerobak dagangan mereka. Petugas yang berjumlah lima orang itu mengimbau para pedagang untuk tidak berjualan mengambil garis kuning untuk disabilitas tersebut.

Mereka kemudian meminta para pedagang untuk memindahkan dagangannya dan tidak berjualan kembali di trotoar.

Kompas TV Ada tujuh wilayah yang direkam oleh Ombudsman, salah satunya di Pasar Tanah Abang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

'Mama Mau Pergi Demo Dulu, demi Masa Depan Kalian...'

"Mama Mau Pergi Demo Dulu, demi Masa Depan Kalian..."

Megapolitan
Ada 8 Kasus DBD di RSUD Tamansari, 6 Pasien di Antaranya Anak-anak

Ada 8 Kasus DBD di RSUD Tamansari, 6 Pasien di Antaranya Anak-anak

Megapolitan
Pengedar Titipkan Narkoba ke Tahanan yang Lagi Sidang di PN Depok

Pengedar Titipkan Narkoba ke Tahanan yang Lagi Sidang di PN Depok

Megapolitan
Bandar Tembakau Sintetis di Pesanggrahan Terbongkar, Berpindah-pindah Sebelum Akhirnya Pengguna Ditangkap

Bandar Tembakau Sintetis di Pesanggrahan Terbongkar, Berpindah-pindah Sebelum Akhirnya Pengguna Ditangkap

Megapolitan
Berkas Perkara Pembunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa Dilimpahkan ke Kejaksaan, tetapi Belum Lengkap

Berkas Perkara Pembunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa Dilimpahkan ke Kejaksaan, tetapi Belum Lengkap

Megapolitan
Angkot Listrik Bakal Mengaspal di Kota Bogor, Dishub Bakal Seleksi Calon Sopir

Angkot Listrik Bakal Mengaspal di Kota Bogor, Dishub Bakal Seleksi Calon Sopir

Megapolitan
Dinas LH DKI Imbau Warga Terapkan Konsep 'Green Ramadhan' demi Lestarikan Lingkungan

Dinas LH DKI Imbau Warga Terapkan Konsep "Green Ramadhan" demi Lestarikan Lingkungan

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Cirebon untuk Mudik Lebaran 2024

Tarif Tol Jakarta-Cirebon untuk Mudik Lebaran 2024

Megapolitan
Brankas Beserta Isinya Dirampok, Warga Ciracas Kehilangan BPKB hingga Logam Mulia

Brankas Beserta Isinya Dirampok, Warga Ciracas Kehilangan BPKB hingga Logam Mulia

Megapolitan
JPO Depan Kampus Trisakti Rusak, Pengamat: Merusak Budaya Berjalan Kaki

JPO Depan Kampus Trisakti Rusak, Pengamat: Merusak Budaya Berjalan Kaki

Megapolitan
JPO Depan Kampus Trisakti Sempat Bolong, Pengamat: Mengabaikan Prinsip Memanusiakan Pejalan Kaki

JPO Depan Kampus Trisakti Sempat Bolong, Pengamat: Mengabaikan Prinsip Memanusiakan Pejalan Kaki

Megapolitan
Rumah di Ciracas Dibobol Maling, Isi Brankas Senilai Rp 150 Juta Raib

Rumah di Ciracas Dibobol Maling, Isi Brankas Senilai Rp 150 Juta Raib

Megapolitan
Jadwal Mundur, Uji Coba Lima Angkot Listrik di Bogor Dimulai Awal April

Jadwal Mundur, Uji Coba Lima Angkot Listrik di Bogor Dimulai Awal April

Megapolitan
Rumah Kos di Jagakarsa Jadi Tempat Produksi Tembakau Sintetis Selama 3 Bulan

Rumah Kos di Jagakarsa Jadi Tempat Produksi Tembakau Sintetis Selama 3 Bulan

Megapolitan
Meski Jadi Korban Main Hakim Sendiri, Pengemudi Ford Ecosport yang Mabuk Tetap Ditilang

Meski Jadi Korban Main Hakim Sendiri, Pengemudi Ford Ecosport yang Mabuk Tetap Ditilang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com