Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandi: Kami Pastikan Dulu Materi yang Diangkat ke YouTube Bermanfaat

Kompas.com - 18/12/2017, 19:45 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, Pemprov DKI Jakarta terlebih dahulu memastikan materi-materi rapat pimpinan atau rapim memiliki manfaat sebelum diunggah ke YouTube. Sandi tidak ingin video rapim yang diunggah menimbulkan gesekan di masyarakat.

"Ini yang kami pastikan dulu bahwa materi yang diangkat (ke YouTube) nanti efektivitasnya dan manfaatnya bisa langsung kena tanpa banyak sekali potensi untuk menimbulkan gesekan di masyarakat," ujar Sandi di Hotel Kartika Chandra, Jakarta Selatan, Senin (18/12/2017).

Sandi menjelaskan, Dinas Komunikasi, Informasi, dan Statistik DKI Jakarta memiliki tugas pokok dan fungsi (tupoksi) untuk mengunggah video-video rapat sesuai ketentuan Peraturan Gubernur Nomor 159 Tahun 2016 tentang Penayangan Rapat Pimpinan dan Rapat Kedinasan Pengambilan Keputusan Terkait Pelaksanaan Kebijakan pada Media Berbagi Video.

Baca juga : Dinas Kominfo DKI Pilah-pilah Video Rapim yang Diunggah ke YouTube

Namun, di sisi lain, Dinas Kominfotik DKI juga memiliki tupoksi untuk memastikan video-video rapim yang diunggah bermanfaat untuk publik dan tidak memicu gesekan antar-warga.

Sandi membuka peluang adanya revisi pergub tersebut apabila Dinas Kominfotik DKI Jakarta membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan ketentuan dalam pergub, yakni video diunggah paling lama tiga hari setelah pelaksanaan rapim atau rapat kedinasan.

"Apakah pergub itu yang menyatakan harus tiga hari, harus kami lihat," kata dia.

Sandi menjelaskan, pergub yang diteken Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat menjabat sebagai gubernur Jakarta itu bagus untuk memandu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengunggah video-video rapat sebagai bentuk transparansi. Namun, aturan itu perlu disesuaikan, khususnya terkait waktu penayangan video.

Baca juga : YouTube Pemprov DKI Unggah Video Rapim Satu Bulan Terakhir dalam Satu Hari

"Hari ini kami menganggap bahwa pergub itu bagus untuk transparansi dan akuntabilitas, tinggal disesuaikan tentunya hari yang diperlukan untuk mengedit," ucap Sandi.

Dinas Kominfotik DKI Jakarta sudah kembali mengunggah video-video rapim ke akun YouTube Pemprov DKI. Video yang diunggah yakni video rapim pada tanggal 13 dan 20 November, serta 4 Desember 2017. Video yang diunggah dibagi menjadi beberapa bagian dengan durasi belasan menit per video.

Pengunggahan video rapim ke akun YouTube Pemprov DKI Jakarta menjadi sorotan akhir-akhir ini. Soalnya, Pemprov DKI tidak mengunggah video rapim selama satu bulan ke akun YouTube.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com