Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKL Tanah Abang: Kalau Senin-Jumat, Biasanya Pengunjung CLBK

Kompas.com - 09/01/2018, 14:12 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di Jalan Jatibaru Raya, Jakarta Pusat, menyampaikan, pendapatan mereka berjualan sejak pukul 08.00 hingga 18.00 pada Senin hingga Jumat tidak sebanyak ketika berjualan pada Sabtu atau Minggu.

Panji, seorang pedagang celana jins yang sebelumnya berjualan di atas trotoar kawasan Stasiun Tanah Abang, mengatakan bahwa pembeli yang datang pada Senin-Jumat lebih banyak hanya melihat-lihat barang dagangan.

"Kalau Senin sampai Jumat biasanya pada CLBK (cuma liat beli kagak)," kata Panji kepada Kompas.com, Selasa (9/1/2018).

Baca juga: Setelah Tanah Abang Ditata, PKL dan Satpol PP Disebut Sudah Bersahabat

Sejak pukul 08.00 hingga pukul 12.00 setiap Senin hingga Jumat, Panji mengaku baru bisa menjual enam celana jins pria.

Namun, pada Sabtu atau Minggu, ia bisa menjual 50 potong pada jam-jam tersebut.

Senada dengan Panji, Lina yang berjualan pakaian tidur wanita itu mengatakan, ia bisa duduk santai jika berjualan pada Senin-Jumat. Kondisi sebaliknya terjadi pada Sabtu atau Minggu.

"Kalau Senin-Jumat bisa duduk, bisa ditinggal dulu, kalau Sabtu-Minggu mana bisa," ujar Lina.

Diko yang juga PKL Tanah Abang bahkan bisa mengurus lapaknya yang ada di Blok G sambil berjualan di Jalan Jatibaru.

Jika Blok G sepi, ia pindah ke Jalan Jatibaru. Kemudian jika Jalan Jatibaru sepi, ia mengontrol kiosnya di Blok G.

"Kalau di sini (Jatibaru) sepi, saya ke Blok G, oper barang aja, di mana yang ramai, di situ saya jualan," ucap Diko.

Baca juga: Setiap Hari Kami Tempur dengan PKL Tanah Abang, Dicibir sampai Diludahi...

Meski demikian, Lina, Panji, dan Diko mengaku bersyukur bisa berjualan di Jalan Jatibaru. Sebab, menurut mereka, dengan berjualan di Jalan Jatibaru, mereka tidak lagi dimintai iuran atau terancam penertiban yang sewaktu-waktu dilakukan Satpol PP.

Kompas TV Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno masih mempertimbangkan lokasi penampungan sementara untuk pedagang di Tanah Abang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com