JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Khalawi Abdul Hamid mengatakan, pembangunan Rumah Susun Pasar Minggu ditunda.
"(Rusun) Pasar Minggu sementara ditunda sampai masalah tanah siap bangun, sedangkan anggarannya kami gunakan untuk pembangunan rusun lain," ucap Khalawi kepada Kompas.com, Rabu (10/1/2018).
Sedianya lahan yang digunakan untuk pembangunan rusun tersebut adalah lahan Unit Pasar Besar (UPB) Pasar Minggu.
Kondisinya saat ini masih ditempati pedagang yang berjualan. Padahal, tempat penampungan sementara (TPS) telah rampung dibangun guna menjadi tempat berjualan pedagang saat bangunan UPB Pasar Minggu dirobohkan.
Baca juga: 1.270 Unit Rusun Pasar Minggu untuk Warga di Bantaran Ciliwung
Di sisi lain, Khalawi masih belum tahu kapan waktu pembangunan Rusun Pasar Minggu bisa dimulai. Ia akan membicarakannya dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
"Jika Pemprov DKI sudah siap, kami akan bicarakan kembali anggarannya," ujar Khalawi.
Berdasarkan rencana awal, Kementerian PUPR akan mengubah pasar tradisional Pasar Minggu menjadi tiga menara rusun dengan total 1.270 unit.
Baca juga: Penghuni Rusun Pasar Minggu Akan Dibekali Keterampilan Wirausaha
Dua menara rusun dibangun setinggi 23 lantai dan sisanya 17 lantai.
Anggaran yang digelontorkan untuk pembangunan rusun tersebut sekitar Rp 540 miliar.