Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapan Pengemudi Ojek Daring Setelah Pelarangan Motor Dicabut

Kompas.com - 11/01/2018, 14:14 WIB
Stanly Ravel

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Putusan Mahkamah Agung mencabut larangan sepeda motor di MH Thamrin hingga Merdeka Barat disambut bahagia beberapa pengendara ojek daring. Mereka senang karena tidak harus mencari jalur alternatif ketika mengantar pelanggan ke kawasan tersebut.

"Senang dan lega, selama ini kami kalau antar orang atau paket ke sana (MH Thamrin-Medan Merdeka Barat) harus muter-muter cari jalan tikus. Kalau (pelarangan) sudah dicabut, kami bisa lebih fleksibel," ujar seorang pengemudi ojek daring Jery di kawasan Menteng, kepada Kompas.com, Kamis (11/1/2018).

Putusan MA tersebut, lanjutnya, tidak hanya menguntungkan ojek daring, tetapi pengendara motor lainnya. Apalagi kawasan tersebut merupakan akses yang banyak dilalui pekerja kantoran.

Seorang pengendara Grab Bike Sanusi mengatakan, sudah sewajarnya aturan tersebut dicabut karena terkesan diskriminasi.

Baca juga: Motor Boleh Melintas di Thamrin, Ini Kata Grab

Motor terjebak kemacetan saat jam pulang kerja di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Selasa (11/11/2014). Selama Desember Pemprov DKI Jakarta akan membatasi kendaraan roda dua melintas Jalan MH Thamrin mulai dari Bundaran Hotel Indonesia sampai Istana Merdeka.KOMPAS.com / RODERICK ADRIAN MOZES Motor terjebak kemacetan saat jam pulang kerja di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Selasa (11/11/2014). Selama Desember Pemprov DKI Jakarta akan membatasi kendaraan roda dua melintas Jalan MH Thamrin mulai dari Bundaran Hotel Indonesia sampai Istana Merdeka.
"Pengguna motor juga bayar pajak, artinya kewajiban sama, tetapi kenapa motor saja yang dilarang (melintas), mobil tidak. Kami harap sudah tidak ada diskriminasi lagi untuk motor, sama-sama cari nafkah, Mas," kata Sanusi.

Seorang pengendara Uber Motor Alif mengatakan, motor bukan penyebab kemacetan Jalan MH Thamrin-Medan Merdeka Barat. Sebab, ukuran motor tidak sampai setengah ukuran mobil. Menurutnya, mobil yang menyebabkan macet di Jakarta.

"Motor ini dimensinya tidak sampai setengahnya mobil, kenapa dibilang bikin macet. Yang banyak ambil ruas jalan, kan, mobil. Kalau dilarang di sana, lalu motor-motor lain lewat jalan alternatif sama saja hanya memindahkan lokasi kemacetan ke tempat lain," katanya.

Baca juga: Naik Motor Menyusuri Jalan MH Thamrin hingga Medan Merdeka Barat Tanpa Ditilang

Motor melintas di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Selasa (11/11/2014). Selama Desember Pemprov DKI Jakarta akan membatasi kendaraan roda dua melintas Jalan MH Thamrin mulai dari Bundaran Hotel Indonesia sampai Istana Merdeka.KOMPAS.com / RODERICK ADRIAN MOZES Motor melintas di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Selasa (11/11/2014). Selama Desember Pemprov DKI Jakarta akan membatasi kendaraan roda dua melintas Jalan MH Thamrin mulai dari Bundaran Hotel Indonesia sampai Istana Merdeka.
Seorang pengendara Go-Jek Andri mengatakan, pencabutan larangan itu tak terlalu mempengaruhi aktivitasnya. Pria berusia 37 tahun yang juga menyambi sebagai kurir itu mengatakan, pekerja kantoran yang lebih diuntungkan atas aturan tersebut.

Jika dilihat dari jasa kurir, Andri lebih sering mengantarkan paket atau barang melalui pintu belakang. 

"Kalau antar barang atau jemput penumpang juga biasanya lewat belakang, seperti saat ke gedung Kementerian Perhubungan, itu kan masuknya dari Jalan Abdul Muis tidak melintas di Medan Merdeka Barat. Lalu kalau ke Sinarmas, itu juga masuk lewat Sarinah terus ke Jalan Agus Salim," kata Andri.

Baca juga: Polisi Harap DKI Segera Berlakukan Ganjil Genap untuk Motor

Menindaklanjuti putusan MA, petugas Dinas Perhubungan DKI Jakarta mencopot rambu-rambu larangan sepeda motor di Jalan MH Thamrin-Medan Merdeka Barat. Para pengendara motor bisa melintasi kawasan tersebut tanpa takut ditindak polisi.

Kompas TV MA membatalkan Pergub soal larangan motor di Jalan MH Thamrin Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Fenomena Tawuran di Pasar Deprok, Disebut Ulah Provakator dan Diawali Pemasangan Petasan

Fenomena Tawuran di Pasar Deprok, Disebut Ulah Provakator dan Diawali Pemasangan Petasan

Megapolitan
Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Megapolitan
Junior Tewas Dianiaya Senior di STIP, Keluarga Pelaku Belum Datangi Pihak Korban

Junior Tewas Dianiaya Senior di STIP, Keluarga Pelaku Belum Datangi Pihak Korban

Megapolitan
Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Megapolitan
Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Megapolitan
Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Megapolitan
Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com