Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saran dan Catatan Warga yang Mencoba CFD di JLNT Antasari

Kompas.com - 14/01/2018, 10:06 WIB
Stanly Ravel

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jalan Raya Non Tol (JLNT) Antasari di Jakarta Selatan resmi dibuka untuk kegiatan car free day (CFD). Masyarakat mengaku senang karena memiliki lokasi alternatif untuk berolahraga saat CFD.

Meski demikian, ada beberapa masyarakat yang mengeluh susah mencari air minum saat sedang berolahraga di atas.

"Yang pasti senang, kita punya tempat lain untuk berolahraga yang bebas dari kendaraan bermotor. Tapi saran saja, paling tidak ada PKL atau petugas yang jualan air minum karena kita susah dapat air minum," ucap Ayunda, warga Kuningan, Jakarta Selatan kepada Kompas.com, Minggu (14/1/2018).

Kondisi ini juga dikeluhkan oleh Kolonel Marinir Asril Tanjung yang datang berolahraga di JLNT Antasari. Menurut dia, sebenarnya bagus bila PKL dilarang berjualan, namun setidaknya ada beberapa titik untuk penjual minuman saja.

"Memang bagus tidak ada PKL sehingga kita tidak terganggu berolahraga, tapi paling tidak ada dua tempat lah yang dibuka untuk jualan air. Karena ini kan lintasan jauh," kata Asril.

"Air paling penting, kalau kita harus turun beli dulu kan lumayan jauh, sudah keburu kecapekan nanti," ujar Asril.

(Baca juga: CFD di JLNT Antasari, PKL Akan Berjualan di Kantor Wali Kota Jaksel)

Hal senada diungkap Raditya, yang selain mengeluhkan masalah air juga memberikan saran seputar lintasan jalan yang digunakan warga untuk CFD di Antasari. Menurut dia, harus ada pemisah jalan antara warga yang berlari dan bersepeda.

"Supaya teratur saja, biar tidak campur dan ganggu satu sama lain," kata Raditya.

Sebelumnya Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno dan Wakil Walikota Jakarta Selatan Arifin, menjelaskan memang untuk aktivitas PKL dibatasi hanya di areal kantor Wali Kota. Kondisi ini dilakukan agar ketertiban dan kebersihan lingkungan terjaga.

Adapun, pihak Pemkot Jakarta Selatan juga akan mengevaluasi CFD agar jalur pejalan kaki dan pesepeda tidak bercampur dan saling bertabrakan jalan.

(Baca juga: Sandiaga dan Wali Kota Jaksel Akan Evaluasi CFD di JLNT Antasari)

Kompas TV Aksi solidaritas untuk Palestina dilakukan oleh ratusan massa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com