Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga: 20 Persen Warga Jakarta Punya Gangguan Jiwa

Kompas.com - 23/01/2018, 16:48 WIB
Nursita Sari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, sekitar 20 persen warga Jakarta mengalami gangguan jiwa. Sandiaga mengetahui hal tersebut dari data yang disampaikan Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto.

"Ada 20 persen warga Jakarta yang mengalami gangguan jiwa. Jadi di sini, di antara teman-teman kita, (misalnya) ada 10 orang, ada dua yang jiwanya terganggu, mungkin saya salah satunya," kata Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (23/1/2018).

Ia menyampaikan, gangguan kejiwaan bisa terjadi karena beberapa faktor, seperti beban hidup di Jakarta, tekanan ekonomi, tekanan sosial, hingga pendidikan. Dia menyebutkan, gangguan kejiwaan bisa memicu tindakan bunuh diri.

"Sekarang yang kita lihat dengan maraknya bunuh diri, persekusi, kekerasan kepada anak, kepada perempuan, itu adalah puncak gunung es masalah kesehatan jiwa," kata dia.

Baca juga: Dipikir di Jakarta Enggak Banyak Orang Gangguan Jiwa, Bertambah Tiap Tahun

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, menurut Sandiaga, harus mengantisipasi masalah gangguan jiwa di Jakarta. Caranya yakni dengan mendirikan pusat kajian masalah kejiwaan, Jakarta Institute for Mental Health.

Pusat kajian masalah kejiwaan tersebut rencananya didirikan di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit, Jakarta Timur. Dinas Kesehatan DKI Jakarta akan bekerja sama dengan Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Jiwa DKI Jakarta Nova Riyanti Yusuf (Noriyu), untuk melakukan kajian sebelum membuka Jakarta Institute for Mental Health.

"Kami ingin akhir Februari sudah bisa di-launching inisiatif Jakarta Institute for Mental Health," ujar Sandiaga.

Noriyu, di tempat yang sama, menyampaikan, dia pernah membahas soal pusat kajian masalah kesehatan dengan Sandiaga pada masa Pilkada DKI Jakarta 2017. Dia berharap Jakarta Institute for Mental Health bisa segera direalisasikan.

"Pada saat masa kampanye, kami berbicara tentang perlunya Jakarta Institute for Mental Health dan ternyata Pak Sandi responsif, hari ini inisiatif," kata Noriyu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com